tag:blogger.com,1999:blog-34471105823182372292024-03-13T13:41:09.765+08:00KAMMI Universitas Brawijayakammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-65297606432470057672010-02-13T14:20:00.002+08:002010-02-13T16:36:45.128+08:00Valentine????capek deh!!!!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG97QxUKsLps5hyphenhyphenUSmq6WG8y7rw04eNxiEPPyViNk7jzxA6s4GlWu7yOZdwwBW2zuhwxetcnTOCFjIkaV-CxTtuDp4f8_2kDv5MGd-ufYuDWGVdAL_k-KM4LRz0pRBtnhI9DXVII8WjDM/s1600-h/cupidshot.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 192px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG97QxUKsLps5hyphenhyphenUSmq6WG8y7rw04eNxiEPPyViNk7jzxA6s4GlWu7yOZdwwBW2zuhwxetcnTOCFjIkaV-CxTtuDp4f8_2kDv5MGd-ufYuDWGVdAL_k-KM4LRz0pRBtnhI9DXVII8WjDM/s320/cupidshot.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5437644122620978610" border="0" /></a><br />“Hari Kasih Sayang” yang diperingati setiap bulan Febuari hanyalah salah satu sarana sekaligus momentum kampanye seks bebas khususnya di kalangan generasi muda. Selama “Valentinan”, suasana memang di desain erotis dan dipadu dengan budaya saling bertukar cokelat yang mengandung Phenylethylamine dab Seratonin yang memicu gairah ekstase dan erotis serta ber-efek meningkatkan kegembiraan dan stamina.<br /><br /><span id="fullpost"><br />Prilaku seks bebas yang marak itu dipengaruhi budaya kebebasan yang merupakan hasil dari liberalisasi budaya yang di jalankan secara sistematis dan teroganisir. Konspirasi liberalisasi budaya oleh barat tidak lepas dari motif penjajahan yang akan menghilangkan identitas pribadi dengan mengikuti gaya dan mengekor identitas barat tanpa mempertimbangkan lagi halal dan haram. Barat hanya menginginkan masyarakat khususnya generasi muda berpenampilan dan berprilaku layaknya mereka tapi kosong dari produktifitas, daya, inovasi dan kemajuan sains dan teknologi.<br /><br />Secara faktual, konspirasi liberalisasi budaya barat bisa dirasakan setidaknya dilihat melalui tingkat falsafah dan pemikiran yang dilakukan dengan menanamkan faham sekularisme, liberalism dan hedonism. Liberalisasi budaya dikemas dalam berbagai program berskala internasional yang dikawal PBB dan lembaga-lembaga internasional PBB untuk mengeluarkan berbagai konvensi dan kesepakatan internasional yang terkait isu HAM, Kesetaraan Gender, dan lain-lain.<br /><br />Sebagai umat yang terbaik, seharusnya kita menyadari betul bahwa liberalisasi telah menelan banyak korban, diantaranya HIV/AIDS, Aborsi, pecandu narkoba, rusaknya keharmonisan jutaan keluarga, ribuan anak-anak terlantar, eksploitasi perempuan, kejahatan seksual, dan masih banyak lagi yang kesemua itu merupakan akibat dari diterapkannya system kapitalisme yang mengagungkan kebebasan.<br /><br />Sudah saatnya kita mencabut ideologi dan sistem sekular dan mengembalikan umat pada jalan dan system yang luhur dan beradab dengan tatanan kehidupan yang didasarkan pada syariah Islam.<br /><br />dikutip dari muslimdaily.net<br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-69511771664403970622010-01-26T11:24:00.004+08:002010-01-26T11:32:36.724+08:00Soal Ujian Solid 1Solid 1 telah selesai dilaksanakan, namun bukan berarti pengkaderan berhenti disini, namun pengkaderan adalah sebuah kepastian yang tidak mungkin ditinggalkan oleh kammi yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai gerakan pengkaderan.<br /><br /><span id="fullpost"><br />untuk soal solid bisa didownload disini :<br /><br /><a href="http://www.4shared.com/file/207499005/a4572d7a/Soal_ujian_SOLID_1.html" target=_blank>klik disini.zip</a><br /><br />selamnat mengerjakan.......<br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-31477948216716551992009-12-31T16:59:00.009+08:002010-01-01T06:19:50.374+08:00Aksi KAMMDA MALANG "Refleksi Akhir tahun : Menyorot 5 tahun Pemerintahan Presiden SBY"Hari ini tanggal 31 Desember 2009 Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Malang mengadakan aksi dengan tema Refleksi akhir tahun : menyorot 5 tahun kinerja pemerintahan presiden SBY yang dilaksanakan di depan Kampus UB atau lebih tepatnya jln. Veteran Malang. Aksi yang diikuti oleh puluhan Kader Kammi ini mengangkat isu permasalahan-permasalahan Pemerintahan SBY yang sampai sekarang merupakan periode kedua. Namun ternyata hingga di penghujung tahun 2009 malah masih banyak terjadi PR-PR yang belum terselesaikan bahkan cenderung pemerintahan (baca : presiden SBY dan Budiono)menutup mata dan telinga. Dengan kata lain Presiden SBY masih belum bisa tegas dan mengadili masalah korupsi di negeri ini. Janji SBY yang akan memberantas mafia peradilan masih belum juga terealisasi.<br /><span id="fullpost"><br />Aksi ini berlangsung kurang lebih 2 jam yang dihadiri oleh komisariat-komisariat di malang raya. Aksi ini juga menampilkan sebuah teatrikal yang menggambarkan kondisi bangsa ini yang mana hingga akhir tahun 2009 masih banyak masalah yang carut marut. Kasus KPK Vs Polri, kasus Bank Century yang hingga sekarang masih belum menghasilkan sebuah penyelesaian yang adil dan tegas. Teatrikal yang dimainkan oleh 7 orang ini berlangsung kurang lebih 15 menit.<br />Berikut liputan aksi tadi pagi .......<br /></span><div style="text-align: left;"><br /></div><span id="fullpost"><br /></span><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbjT1lEL89g8zrTNNqrJXw7QVMkNzJeCUqZ8XyeLqlYDVaFbIBCVRjfUK88emZ91zaFk8YDqiylSovTQ9tnOdCVoqWGwbrgt4Hp3g10f8oi5dP1-O5O8UIblQ5n0H_7Qvicw_wEGtVujo/s1600-h/P1020140.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbjT1lEL89g8zrTNNqrJXw7QVMkNzJeCUqZ8XyeLqlYDVaFbIBCVRjfUK88emZ91zaFk8YDqiylSovTQ9tnOdCVoqWGwbrgt4Hp3g10f8oi5dP1-O5O8UIblQ5n0H_7Qvicw_wEGtVujo/s320/P1020140.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421339098143414722" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">barisan ikhwan dengan agitator akh wahyu</span></span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6kxX8SaNHt-mhrDbp5QYq8HbYErfvxYkPX7eXrQGn6GwoQPyDzICUPluqa0N-3Yt2wJXC-KYNro0uX7upxyA5lRK0mZC1lEyH6WUxedldvHNJHmHou3Vp0Dby8aqaJqpBAf80QoeCzg/s1600-h/P1020155.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6kxX8SaNHt-mhrDbp5QYq8HbYErfvxYkPX7eXrQGn6GwoQPyDzICUPluqa0N-3Yt2wJXC-KYNro0uX7upxyA5lRK0mZC1lEyH6WUxedldvHNJHmHou3Vp0Dby8aqaJqpBAf80QoeCzg/s320/P1020155.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421339108009134946" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic; color: rgb(204, 0, 0);">foto dari samping kiri (telihat agitator akh win ariga)</span></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaTBIDa_hN2JZP69EKv4IxWKZhQd5RP4mYW_WAJab9rNONrVK5XrfpkLsS8R4TGPlc8v24U2C5oC30Ykr8hKJZq_ysRtc2YAunwTkWA1c1P_ixAAp-AYTYA4cem8UfHog0hHCdTugvKu8/s1600-h/P1020163.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaTBIDa_hN2JZP69EKv4IxWKZhQd5RP4mYW_WAJab9rNONrVK5XrfpkLsS8R4TGPlc8v24U2C5oC30Ykr8hKJZq_ysRtc2YAunwTkWA1c1P_ixAAp-AYTYA4cem8UfHog0hHCdTugvKu8/s320/P1020163.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421339114592056802" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">wahai para koruptor, nih baca tuntutan kammi.....</span></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLqdAVzvgR2YCE6BN9uQxOB6hpM70elYOJ5eAIzG4i4DmgMvQSOFJxvat4eGLczBr-w2l7AHvnkSmfmLXDpT0lOcs6SbXn7nVKyrJtwo2YeLGYJ0RVQWaeYUK5oFhyphenhyphenLMWgJhWxT5mo_6M/s1600-h/P1020179.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLqdAVzvgR2YCE6BN9uQxOB6hpM70elYOJ5eAIzG4i4DmgMvQSOFJxvat4eGLczBr-w2l7AHvnkSmfmLXDpT0lOcs6SbXn7nVKyrJtwo2YeLGYJ0RVQWaeYUK5oFhyphenhyphenLMWgJhWxT5mo_6M/s320/P1020179.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421339119922943282" border="0" /></a><span style="font-style: italic;font-size:85%;" ><span style="color: rgb(255, 0, 0);">barisan samping sambil bawa spanduk....</span></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVU36_DVqrdp3hvvInGMgyFQejYChVFYjAV3VEtIQyS9AHIRfpvcgplARppXEtgC-lj_JpomCFSt2S0HDe5kZLXvUxUiuF46QnkRDpdQleIylk6PukLAvTncC6VukMum3xdVIsi2rXmpY/s1600-h/P1020162.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVU36_DVqrdp3hvvInGMgyFQejYChVFYjAV3VEtIQyS9AHIRfpvcgplARppXEtgC-lj_JpomCFSt2S0HDe5kZLXvUxUiuF46QnkRDpdQleIylk6PukLAvTncC6VukMum3xdVIsi2rXmpY/s320/P1020162.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421339112113881330" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">orasi dari akh erwin (Sekum KAMMDA MALANG)</span></span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi22mrIiYDIX1MaE6vQDSf8EnFDg1_AdtgGwoKnOB6ThuOf6_ehIPO6zXknFbw1gYoUOZcx3i3jBUIZxMoW4vnV3f_v2yvwxNZ6RjRujApYIUgfCL9oX7iOnnn_3UobQBCG_DeIUSoyea0/s1600-h/P1020196.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi22mrIiYDIX1MaE6vQDSf8EnFDg1_AdtgGwoKnOB6ThuOf6_ehIPO6zXknFbw1gYoUOZcx3i3jBUIZxMoW4vnV3f_v2yvwxNZ6RjRujApYIUgfCL9oX7iOnnn_3UobQBCG_DeIUSoyea0/s320/P1020196.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421523915586275522" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">salah satu spanduk tuntutan KAMMI</span></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIuazQ_eb1MepVZbj0Hx-HqlKzaW7Pk8-pzcWYXPWMw96YEHtTTwKahEYVo2WB3rKmo3tI6V_M6KTGjEgFl2E7NL5EtxgCYlnH-oSVbbq8TNrJsZsW-D8L7XA7zAyBWpK92Sgb-pyMNLI/s1600-h/P1020186.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIuazQ_eb1MepVZbj0Hx-HqlKzaW7Pk8-pzcWYXPWMw96YEHtTTwKahEYVo2WB3rKmo3tI6V_M6KTGjEgFl2E7NL5EtxgCYlnH-oSVbbq8TNrJsZsW-D8L7XA7zAyBWpK92Sgb-pyMNLI/s320/P1020186.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421523910550157810" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">barisan ikhwan (huff,kepanasan tuh hehe)</span></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOHpiALxUspV5G53M53t_pyPtniBOKla6FrfS2rNK7vSBjNQu4auop87qaIOja0Gl17LzQxJ7oTFoC6bXMEWOMzTlfxezuzPMR-gS4zDXNdD2B_vYI29xXimmtRoVkCWDss6AOparuNO0/s1600-h/P1020207.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOHpiALxUspV5G53M53t_pyPtniBOKla6FrfS2rNK7vSBjNQu4auop87qaIOja0Gl17LzQxJ7oTFoC6bXMEWOMzTlfxezuzPMR-gS4zDXNdD2B_vYI29xXimmtRoVkCWDss6AOparuNO0/s320/P1020207.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421523924257418562" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">orasi dari ketua umum kammi komisariat brawijaya</span></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilKy2AqY6yGWtZOGSHASy9aUOANaP5b0s07e0Sf_deRYdJXYCbcuFdIGbSBWibsbfXkqYOTvUt2S8NFH8olM4X0Ck07F0S9IpYC3VnREMmlKb3xQbGWCJfQy9Y2lmJ9pPKP4YGjlseV3o/s1600-h/P1020246.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilKy2AqY6yGWtZOGSHASy9aUOANaP5b0s07e0Sf_deRYdJXYCbcuFdIGbSBWibsbfXkqYOTvUt2S8NFH8olM4X0Ck07F0S9IpYC3VnREMmlKb3xQbGWCJfQy9Y2lmJ9pPKP4YGjlseV3o/s320/P1020246.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421523930784413074" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">aksi teatrikal (siapa tuh???)</span></span><br /><br /><div style="text-align: left;">dan berikut adalah pernytaan sikap dari KAMMDA MALANG :<br /><div class="postcontent"> <p>Sudah lebih dari satu dasawarsa Reformasi di gulirkan di Negeri ini sejak tahun 1998. Saat ini juga sudah hampir 5 tahun Pemerintahan SBY bertahan dalam masa periode jabatannya yang ke 2. Sepanjang tahun 2009 kemarin kita telah melihat realitas bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan SBY yang masih menyimpan berbagai permasalahan Nasional yang belum terselesaikan hingga saat ini. Berbagai permasalahan yang ada itu merupakan amanah dari Reformasi dalam bidang hukum, ekonomi, birokrasi dan pendidikan. KAMMI melihat fakta perimbangan Trias politika saat ini, telah mengalami gejala “Executive heavy”, yang menjadikan kurang maksimalnya fungsi check and balance, sehingga dapat berpotensi menjadikan demokrasi yang telah dibangun 11 tahun reformasi ini set back ke model pemerintahan orde baru yang cenderung otoriter dan represif.</p> <p>Kasus Bibit – Chandra hanya masalah yang timbul di permukaan dari gunung es mafia peradilan. Melalui rekaman yang diputar di MK, publik mengetahui bobroknya institusi Kejaksaan Agung dan Kepolisian, karena para petingginya justru mendukung Anggodo untuk mengkriminalkan pimpinan KPK.Dahsyatnya korupsi di tubuh penegak hukum menjadikan tidak berjalannya proses hukum terhadap kasus penyelewengan, korupsi, pelanggaran HAM, dan perusakan lingkungan. Dampak terbesarnya adalah hilangnya keadilan bagi rakyat. Bila penegak hukum bisa diatur-atur oleh cukong atau markus (makelar kasus) dan jika polisi dan jaksa bisa dikendalikan oleh koruptor, maka tidak akan ada keadilan untuk rakyat.</p> <p>Skandal Bank Century telah membuka mata publik, tentang ketidakberesan pengelolaan negara. Terutama aspek ekonomi dan dunia perbankan. Rakyat makin apatis dan curiga dengan korupsi yang menggurita dalam struktur ekonomi Indonesia. Bahkan ditengarai para pelakunya adalah para pemegang kebijakan srategis di negeri ini. Bank yang sekarang menjadi Bank Mutiara itu, mendapat dana talangan yang alirannya sangat kabur dan ditengarai terjadi pembelokan aliran untuk kepentingan politik.</p> <p>Melihat kondisi ini maka KAMMI menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi negeri ini di Bawah kepemimpinan Presiden SBY yang sudah hampir 5 tahun. Maka dari itu KAMMI Daerah Malang menyatakan sikap sebagai berikut :</p> <ol><li>Menuntut Presiden SBY pad masa pemerintahannya periode ke 2 ini segera merealisasikan janji-janji politiknya pada saat kampanye Pilpres tahun 2009 kemarin</li><li>Menuntut Penegakan Hukum yang seadil-adilnya, Reformasi Pejabat Peradilan, membasmi para Mafia Hukum dan Makelar Kasus di Indonesia.</li><li>Mendukung penyelesaian kasus Bank Century oleh DPR maupun KPK, serta menuntut penon-aktifan Boediono dan Sri Mulyani demi memperlancar penyelidikan.</li><li>Menyerukan kepada Masyarakat agara tetap kritis terhadap pemerintahan agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenagn kekuasaan.</li></ol> <p>Demikian pernyaaan sikap KAMMI demi mewujudkan Pemerintahan yang lebih baik serta bebas dari Korupsi.</p> <p align="center">Malang, 31 Desember 2009</p> <p align="center">Ketua Umum KAMMI Daerah Malang</p> <p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"> </p><p align="center"><span style="text-decoration: underline;">Roby Purnawirawan</span></p> </div><br /></div></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-55153221481661045652009-12-26T14:56:00.012+08:002010-01-20T15:31:19.690+08:00Lahirnya Generasi-Generasi Baru Pejuang Dakwah KAMMI.....Regenerasi merupakan sebuah kepastian yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi atau lemabaga agar tetap eksis dan berkembang sepanjang zaman. Apalagi KAMMI telah mendeklarasikan dirinya sebagai harakatul Tajnid atau gerakan pengkaderan. Untuk itulah pada tanggal 18-20 Desember 2009 KAMMI melaksanakan DM 1 terkhir untuk masa kepengurusan sekarang karena terhitung pada masa kepengurusan 2009-2010, KAMMI komisariat Brawijaya telah mengadakan kurang lebih 3x Dm 1. Inilah Liputannya.....<br /><span id="fullpost"><br />Sperti pada publikasi, pada DM 1 kali ini diadakan di kediaman ust</span><span id="fullpost">dz. Lutfi Hasan Ishaq<br />yang bertempat di singosari.alhamdulillah peserta mencapai lebih dari 25an. Namun sekalipun begitu, pelaksanaan Dm tetap berlangsung dengan lancar.berikut foto2nya.....<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPYtzVHVVSFJHDJrEquG2R9C7Tec0Q1sSfNw_9WA7yNDsDZej-RDnYt_jlYz0calPPOYi_rr4d7VtTVw6u6TRXB2eGjpVPYUUJEDiZWLqINNntwVX3-k2rbS2-_EotnsDID62-MztQ89s/s1600-h/DSC09215.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 345px; height: 216px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPYtzVHVVSFJHDJrEquG2R9C7Tec0Q1sSfNw_9WA7yNDsDZej-RDnYt_jlYz0calPPOYi_rr4d7VtTVw6u6TRXB2eGjpVPYUUJEDiZWLqINNntwVX3-k2rbS2-_EotnsDID62-MztQ89s/s320/DSC09215.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420498469257941730" border="0" /></a> <span id="fullpost"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Nih Tema Daurah Marhalah 1 kali ini........</span></span><br /><br /></div><span id="fullpost"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><br /></span></span> <div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHxU0B_l-DYiXN3Hi7PcdD8nD7cLm1HRWAnIxmtvmFzJydMtDDFcJJVebvJ-Vxgd-opLEy9r00GaWzgLB8kzmZieTxB0OhJkbG-Df_m-psZLLDPZhvPhMF5Do4FHBZDIwK6ys-thCmNtU/s1600-h/DSC09116.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 281px; height: 211px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHxU0B_l-DYiXN3Hi7PcdD8nD7cLm1HRWAnIxmtvmFzJydMtDDFcJJVebvJ-Vxgd-opLEy9r00GaWzgLB8kzmZieTxB0OhJkbG-Df_m-psZLLDPZhvPhMF5Do4FHBZDIwK6ys-thCmNtU/s320/DSC09116.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420502916478581554" border="0" /></a> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Wah,lagi seru diskusi pas FGD (Forum Group Discussion)</span><br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk8UmiQaRZdw7UHyLQiYbIDw4t8kV_gheIaz89fZg4PgO1SAlTsCCmKomeCN7V0HjoWyagEX80_zrXtsXm_FvDOSKQhb-jaatlCKjpvoe1NPqYMj_e6p-gmBoplw9aJABdlmhRDlPEVq8/s1600-h/DSC09093.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk8UmiQaRZdw7UHyLQiYbIDw4t8kV_gheIaz89fZg4PgO1SAlTsCCmKomeCN7V0HjoWyagEX80_zrXtsXm_FvDOSKQhb-jaatlCKjpvoe1NPqYMj_e6p-gmBoplw9aJABdlmhRDlPEVq8/s320/DSC09093.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420505599415169330" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Small Group Discussion (SGD)</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2ZHTTTuAJjZEMxCgrC7drnKPiRQPO2PiDxalqcUk1j6AE6-7q-wOLA4M6aDhy6UBYl2nJ8VOgjSwd09t5zRxdrqzW96xwXpoiM8bwKn-ft_HcjsqK56E5X4n_nhsBR0Sfw7_aNhIvok/s1600-h/DSC09134.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2ZHTTTuAJjZEMxCgrC7drnKPiRQPO2PiDxalqcUk1j6AE6-7q-wOLA4M6aDhy6UBYl2nJ8VOgjSwd09t5zRxdrqzW96xwXpoiM8bwKn-ft_HcjsqK56E5X4n_nhsBR0Sfw7_aNhIvok/s320/DSC09134.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420505602436274194" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2ZHTTTuAJjZEMxCgrC7drnKPiRQPO2PiDxalqcUk1j6AE6-7q-wOLA4M6aDhy6UBYl2nJ8VOgjSwd09t5zRxdrqzW96xwXpoiM8bwKn-ft_HcjsqK56E5X4n_nhsBR0Sfw7_aNhIvok/s1600-h/DSC09134.JPG"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Riyadoh dulu cuy.....</span></a><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhrFMH7IFaSqCDKOpSWI5rWjwHGVrMaFIu3Opx3bZOE7ACVK5J0Ik723MOocUnrsXyFeDiL_cRbYUmXQ4bGiO3sfQjKDp55xfS4Yf5iJFFe4-V5pNrDFlVN_YcptMx7eI5ajqFTLHKSgM/s1600-h/DSC09211.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhrFMH7IFaSqCDKOpSWI5rWjwHGVrMaFIu3Opx3bZOE7ACVK5J0Ik723MOocUnrsXyFeDiL_cRbYUmXQ4bGiO3sfQjKDp55xfS4Yf5iJFFe4-V5pNrDFlVN_YcptMx7eI5ajqFTLHKSgM/s320/DSC09211.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420505617106509986" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhrFMH7IFaSqCDKOpSWI5rWjwHGVrMaFIu3Opx3bZOE7ACVK5J0Ik723MOocUnrsXyFeDiL_cRbYUmXQ4bGiO3sfQjKDp55xfS4Yf5iJFFe4-V5pNrDFlVN_YcptMx7eI5ajqFTLHKSgM/s1600-h/DSC09211.JPG"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">push up 1...2...3....sehat....allahu akbar!!!!!</span></a><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4IpnUneGEl1pfRdF-9-eJTsOQhWt5Fsh4S8pxJotOB-kzdb5ydtq1dBD2PysCqkS5mtSyO0T7jMwG15qsHh6EsoX5pZ26pepzqj4-lcbaVbsAJXu8VwsbTDijxxlOSmNUmaHL1i5V6qE/s1600-h/DSC09208.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4IpnUneGEl1pfRdF-9-eJTsOQhWt5Fsh4S8pxJotOB-kzdb5ydtq1dBD2PysCqkS5mtSyO0T7jMwG15qsHh6EsoX5pZ26pepzqj4-lcbaVbsAJXu8VwsbTDijxxlOSmNUmaHL1i5V6qE/s320/DSC09208.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420505609570261938" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4IpnUneGEl1pfRdF-9-eJTsOQhWt5Fsh4S8pxJotOB-kzdb5ydtq1dBD2PysCqkS5mtSyO0T7jMwG15qsHh6EsoX5pZ26pepzqj4-lcbaVbsAJXu8VwsbTDijxxlOSmNUmaHL1i5V6qE/s1600-h/DSC09208.JPG"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Generasi baru pejuang dakwah Islam.......</span></a><br /></div><br /><div style="text-align: left;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-qqyxrW9MgloKN_8bsfeE5xjSwHnht9EiOyKSJ8EjDeSg7Wghqie5rLonyXLEZv4t1eBcibtzxY4QaPQ-FbF4J-gNDvdojjWqWAuYcQ85pbozsDXbF0O6CZi1cR-Uek4oK6jygoCczo/s1600-h/DSC09242.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 215px; height: 264px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-qqyxrW9MgloKN_8bsfeE5xjSwHnht9EiOyKSJ8EjDeSg7Wghqie5rLonyXLEZv4t1eBcibtzxY4QaPQ-FbF4J-gNDvdojjWqWAuYcQ85pbozsDXbF0O6CZi1cR-Uek4oK6jygoCczo/s320/DSC09242.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420505618695081282" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Pematerinya ga sembarangan....mas Rully (mantan Ketua Kammda)</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirQQLXmvKChJmLc4_bI3UkxY0ISkJYl3yYjGf1gW55MuutrJGShY3c6xQawS2afs8IgJyCNrGGD7FlRs09vnr-AWEEWlmkayLt8TwOIj3unzB3POKzVHqYrG7DWJylD2I0fOlSRPJQ8W0/s1600-h/DSC09270.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirQQLXmvKChJmLc4_bI3UkxY0ISkJYl3yYjGf1gW55MuutrJGShY3c6xQawS2afs8IgJyCNrGGD7FlRs09vnr-AWEEWlmkayLt8TwOIj3unzB3POKzVHqYrG7DWJylD2I0fOlSRPJQ8W0/s320/DSC09270.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420509638865747778" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dr.Fajar juga ngisi lho....... materi apa hayoo...??</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5apM-H9WlvjsNHB7twMrojBZ1JQK3UmgWe54k-vZdmse6stPBgl0jz-bIlETphJdOh1H0QVQ6plX8RVpwfi-TGsyb5skKV5OdCex0zUeND4sgL7Bcf97AX9dJJa-O2BOGml1On7X61QQ/s1600-h/DSC09277.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5apM-H9WlvjsNHB7twMrojBZ1JQK3UmgWe54k-vZdmse6stPBgl0jz-bIlETphJdOh1H0QVQ6plX8RVpwfi-TGsyb5skKV5OdCex0zUeND4sgL7Bcf97AX9dJJa-O2BOGml1On7X61QQ/s320/DSC09277.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420509643857958642" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Weits...Pak Suryadi (Dosen Fisip UB) juga membagi ilmunya......</span><br /><br /><div style="text-align: left;">Nah,udah tahu kan gimana kilasan singkat Dm 1 kemaren???tapi tunggu dulu. Perlu diketahui bahwa DM1 ini bukanlah sembarang daurah. Dm1 bukanlah sekedar seminar atau kajian - kajian yang sering kita temui. Dm 1 tetap ada kelulusan bagi peserta yang mempunyai standarisasi sendiri dalam manhaj kaderisasi KAMMI. siapa sajakah yang lulus???nih bisa lihat sekarang....<br /><br />Peserta LULUS :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">ikhwan</span><br /><ol><li>Bayu muhamad Ramdan (UB/FMIPA/Statistika/09)</li><li>Bayu Nur A. (UB/FT/Industri/09)</li><li>Dimas iqbal (UB/FIB/S.ing/07)</li><li>Rendi mahendra (UB/FISIP/HI/08)</li><li>Zulkarnain (Budi Utomo/FPiK/OH/09)</li></ol><span style="font-weight: bold;">akhwat</span> :<br /><ol><li>TUNGGUL PUJI LESTARI (UB/FIB/SASING/07)</li><li>NURUL RICITA SARI (UB/FPIK/BP/09)</li><li>NILA PRATIKA D (UB/FP/AGRIBISNIS/08)<br /></li></ol>selamat yAch bagi yang lulus........<br /><br />Peserta Lulus Bersyarat :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">ikhwan</span><br /><ol><li>Abdi Dzul Ikrom H (UB/FK/PD/09)</li><li>Ahmad Irsyadin (UMM/FAI/Tarbiyah/09)</li><li>Arif rahman (UB/FPiK/BP/08)</li><li>Feri Dwi Riyanto (UB/FE/EP/09)</li><li>Kurniawan Eko (UB/FTP/THP/09)</li><li>M.Jeffery Fajar (UB/FE/Manajemen/09)</li><li>M.Roekiaqo TH (UB/FTP/09)</li><li>Puguh T.A. Santo (UB/FISIP/HI/08)</li><li>Saiful Rahman (UB/FPiK/Sosek/08)</li><li>Tito Rustanto N (UB/FK/PD/09)</li></ol><span><span id="fullpost"><span style="font-weight: bold;">akhwat</span> :<br /><ol><li>IVA DIAN NOVIANTI (UB/FPIK/SEPK/07)</li><li>LILIK ERVIANI (UB/FMIPA/BIO/08)</li><li>ANISA NURFITRIYAH (UB/FP/AGROTEK/09)</li><li>NUR HIDAYATI AZHAR (UB/FIA/PD/08)<br /></li></ol> </span></span>nah karena lulus bersyarat, maka bisa lulus jika sudah memenuhi syarat kelulusan tersebut, ya ga??!!untuk syaratnya ya semacam penugasan. tugasnya meresume materi yang tidak diikuti dan mempresentasikan hasil resume tersebut. Kalo ikhwan ke MOT akh rijal (085646786873) dan akhwat ke Ass.MOT ukhti Nina (085755672877). Maksimal tanggal 15 Januari......inget ya!!!<br /><br />Peserta Tidak Lulus :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">ikhwan</span><br /><ol><li>Andry K. (UM/FT/PTI/09)</li><li>Dodi Wardhana (UB/FIB/S.ing/09)</li><li>Khaeruddin (UMM/FAI/09)</li><li>M.Fery Firmansah (UMM/FAI/Tarbiyah/09)</li></ol><span style="font-weight: bold;">akhwat</span><br /><ol><li>FRISKA ANDRIANI (UB/FIA/BISNIS/08)</li><li>SYLVIA (UB/FK/JIK/07)</li><li>NIOVITA (UB/FMIPA/MAT/07)<br /></li></ol>Nah untuk yang belum lulus, jangan sedih apalagi sampe frustasi ya hehehe.......<br />nantikan aja DM 1 berikutnya, pasti ada kok, so don`t miss it!!!<br /><br />Kami ucapkan Selamat datang di rumah dakwah Kammi Komisariat Brawijaya..<br />Kami tunggu kontribusi dan karya besar antum semuanya.....<br /><br />Allahu akbar!!!!!<br /><br />MOT DM 1 Singosari bekerja sama dengan Humas Kammi Komisariat Brawijaya<br /></div><br /><br /><br /><br /></div><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-3795747946961146322009-12-14T00:15:00.002+08:002009-12-14T00:27:04.186+08:00Back to KAderisasi : DM 1 Coming soon!!!Kaderisasi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah organisasi jika organisasi tersebut ingin tetap eksis hingga dalam kurun waktu yang lama. Karena hanya dengan kaderisasilah, proses regenerasi bisa dibangun. Tentunya yang diharapkan adalah mencetak kader-kader penerus yang minimal mempunyai kapasitas yang sama dengan seniornya bahkan menjadi lebih bagus.<br /><br />Begitu juga dengan KAMMI. KAMMI telah mendeklarasikan dirinya sebagai salah satunya harakatul tajnid yang itu berarti gerakan pengkaderan. Setelah KAMMI fokus dalam pemenangan dakwah dalam PEMIRA, maka sudah seharusnya KAMMI kembali fokus untuk mencetak kader-kader menuju muslim negarawan.<br /><span id="fullpost"><br />Oleh karena itu sekali lagi,di akhir kepengurusan, Kammi komisariat Brwaijaya kembali mengadakan DM 1 yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-20 Desember 2009 yang bertempat di kediaman / rumah ust. Lutfi Hasan. Sudah banyak persiapan yang dilakukan. Dan tentunya dengan target jangka panjang kita yaitu 1000 kader.<br /><br />Jadi sudah seharusnya bagi seluruh kader kammi menganggap bahwa ini adalah agenda bersama kammi sehingga bisa bersama memulai dakwah fardiyah untuk mengajak ikut DM 1.<br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-71439026017966314312009-12-13T10:44:00.005+08:002009-12-13T11:49:05.048+08:00SELAMAT MENERIMA AMANAH BARU!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZTHnmN7TEGczo7mhKqraNbvS05SHmpaYFJQ0s9bPwYD2wRW4O4aRXnF7EYO0XPlC7OQJ6ez0rwqQ5U7NFSWLgYAaSt9f3vneFuMMO_YQfb1p2Xy8zVAzJIvj_Rc0LyALueyhPrYYYt8E/s1600-h/LIBERTI..jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 201px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZTHnmN7TEGczo7mhKqraNbvS05SHmpaYFJQ0s9bPwYD2wRW4O4aRXnF7EYO0XPlC7OQJ6ez0rwqQ5U7NFSWLgYAaSt9f3vneFuMMO_YQfb1p2Xy8zVAzJIvj_Rc0LyALueyhPrYYYt8E/s320/LIBERTI..jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414556711120951986" border="0" /></a><br />Pemira merupakan sebuah event besar brawijaya yang dilaksanakan setiap tahun (kalo normal lho ya hehe)yang mana proses ini merupakan ajang regenerasi kepemimpinan.Regenrasi kepemimpinan itu sendiri merupakan sebuah keniscayaan yang harus terus dilakukan agar proses kepemimpinan ini, terutama di Brawijaya,bisa terus dinamis dan berjalan. Bayangkan saja ketika tidak ada kepemimpinan (ex:presiden seumur hidup)maka bisa dipastikan proses kepemimpinan ini sudah tidak normal dan tidak seimbang sehingga bisa dipastikan akan banyak masalah yang akan timbul. Atau jika itu tidak terjadi, maka yang terjadi adalah adanya vacuum of power sehingga tidak ada yang mengatur, dan ini bisa jadi akan lebih berbahaya lagi.<br /><span id="fullpost"><br />Untuk itulah, pada tanggal 12 Oktober hingga tanggal 7 Desember dilaksanakan PEMIRA UB 2009 untuk menentukan presiden EM dan anggota DPM UB yang baru.Tentu saja ini merupakan ajang untuk berkompetisi dari masing-masing calon. Dan puncaknya adalah pada tanggal 2-7 Desember 2009 dilaksanakan proses pencoblosan dan penghitungan suara. Dan dari Hasil terakhir yang didapat, bahwa calon terpilih itu berasal dari kader KAMMI.Subhanallah, Alhamdulillah dan Innalillah.Subhannallah : karena setelah melewati masa-masa yang begitu panjang, ternyata Allah masih mengijinkan KAMMI untuk kembali memimpin kampus UB tercinta ini.Alhamdulillah karena dengan terpilihnya kader KAMMI kembali, maka KAMMI bisa kembali merancang agenda dakwah dan menjalankannya.Innalillah karena memang amanah bukanlah sesuatu yang patut untuk dibangga2kan karena dibalik itu ada pertanggung jawaban yang tidak hanya dilakukan di hadapan manusia saja, namun juga dihadapan allah swt.<br /><br />adapun kader kammi yang terpilih adalah sebagai berikut:<br />Presiden EM : wahyu Dani Woro (kader AB 1 yang telah mengikuti DM 2 di kediri dan beliau juga menjabat sebagai staf dept.kastrat kammi komisariat brawijaya)<br /><br />Anggota DPM :<br />Asrul Ibrahim Nur (kader kammi yang telah mengikuti DM 1 dan sebelumnya menjabat sebagai menteri PSDM di BEM FH (ga tahu istilah bem FH itu apa ya???lupa!!afwan :)))<br /><br />NIna Andriyani (kader AB 2 yang juga menjabat sebagai kadept kaderisasi kammi komisariat brawijaya)<br /><br />Mirza Galih (kader yang telah mengikuti DM 1 dan seebelumnya menjabat sebagai ketua divisi pembinaan anggota HIMAMASTER)<br /><br />Meralda N (kader KAMMI juga nih)<br /><br />Win Ariga (kader KAMMI yang telah mengikuti DM 1 Singosari 2008 kemaren)<br /><br />dan sebenarnya masih ada 2 orang yang bukan (ato belum)kader KAMMI tapi kita dukung unntuk menjadi DPM.<br /><br />ini adalah sebuah amanah besar yang mana juga berbanding lurus dengan tanggung jawab yang besar.<br />SELAMAT MENJALANI AMANAH BESAR INI WAHAI PARA MUJAHID DAN MUJAHIDAH KAMMI.....<br />AMANAH DAKWAH ADA DI PUNDAK KALIAN NAMUN YANG KITA HARUS YAKINI BAHWA ALLAH SELALU BERSAMA KITA, SELALU BERSAMA ORANG-ORANG YANG BERJUANG DIJALANNYA....<br /><br />HUMAS KAMMI KOMISARIAT BRAWIJAYA<br /><br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-4670272318751658572009-10-10T23:14:00.006+08:002009-10-11T01:26:00.050+08:00Coming Soon!!!!!Balon Pres EM dan DPM from KAMMI!!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkI0-jZSTQbvicBeLcqMrQBRZN-g2vb-lvdjZ67LP2tpZbG2V9kyJA3p2eAndCZ3kMr3vojv390t5W8RIFiynAQ2rlYI3sWMDWL9MMNhG5Q3gj4D7VR1Bp3DzIJtAQ-OLaT6bM0ODVjE4/s1600-h/anonym.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 142px; height: 196px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkI0-jZSTQbvicBeLcqMrQBRZN-g2vb-lvdjZ67LP2tpZbG2V9kyJA3p2eAndCZ3kMr3vojv390t5W8RIFiynAQ2rlYI3sWMDWL9MMNhG5Q3gj4D7VR1Bp3DzIJtAQ-OLaT6bM0ODVjE4/s320/anonym.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5391023677200967890" border="0" /></a><br />tinggal 1 setengah bulan lagi UB akan menghadapi suatu moment yang paling bersejarah. Moment yang akan menentukan bagaimana peradaban Brawijaya di UB kedepan. Moment yang juga ditunggu dan dinanti-nantikan oleh setiap aktivis gerakan mahasiswa karena dengan moment ini lah, mereka bisa menunjukkan eksistensi dari gerakan mereka, apakah mereka bisa merebut hati para konstituen atao tidak. Apakah kader yang mereka ajukan secara publik sudah diakui bahwa di profesional, familiar atau tidak. Sehingga tidak heran moment pemira ini rentan terjadi konflik terutama antar aktivis pergerakan Mahasiswa tersebut. Terhitung gerakan Mahasiswa yang masih "eksis" dan terlihat geliatnya di kampus ada 7 yaitu KAMMI, GMNI, HMI, PMII, GP, IMM dan FOSI. Mungkin masih ada gerakan-gerakan lain,namun kiprahnya di UB tidak terlihat.<br /><br />lalu bagaimana dengan KAMMI???? siapa saja kah Kader yang " Beruntung" untuk dijadikan Bakal Calon menjadi Presiden / DPM????<br /><span id="fullpost"><br />Sebelum berbicara tentang bakal calon, ada baiknya kita ketahui bagaimana pandangan KAMMI Komisariat Brawijaya memandang PEMIRA ini. Pemira merupakan ajang untuk menentukan Pemimpin EM dan juga jajaran pejabat DPM. Otomatis moment ini juga menetukan bagaimana kondisi dan keadaan Brawijaya 1 tahun ke depan. Sehingga moment ini jelas bukan moment sembarangan karena jikalau sampe jabatan itu jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab (tidak berkompeten, tidak amanah) maka bisa dipastikan peradaban brawijaya ke depan juga akan rusak. Hal ini sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah<br />"“Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kehancuran. Sahabat bertanya, “Bagaimana mensia-siakannya?” Rasulullah menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang-orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya” (HR. Imam Bukhari).<br /><br />Dari hadits diatas sudah bisa kita ambil pelajaran bahwa tampuk kepemimpinan haruslah dipegang oleh orang-orang yang amanah dan memang mempunyai kapabilitas dalam kepemimpinan. KAMMI pun menginginkan peradaban brawijaya merupakan Brawijaya yang madani sehingga sudah menjadi sebuah keharusan bahwa KAMMI ikut andil dalam PEMIRA kali ini. Oleh karena KAMMI komsat Brwaijaya juga tidak akan sembarangan dalam menentukan atau memilih kadernya untuk dijadikan bakal Calon Presiden EM maupun DPM. Dan dari KAMMI pun sudah mempunyai kriteria ideal untuk menjadi seorang pemimpin yang dalam hal ini adalah EM dan DPM.<br /><br />Nah, apa saja kriteria tersebut dan siapa sajakah yang akan menjadi bakal calon dari KAMMI????<br /><br />Tunggu saja tanggal mainnya!!!!!<br />yang pasti bukanlah orng sembarangan, bukanlah orng yang tidak memiliki kapabilitas, so JUST WAIT AND SEE!!!!<br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-63390676671579422752009-09-15T10:28:00.001+08:002009-09-15T10:33:57.455+08:00Mencari Raja Brawijaya!!!!Semua pasti akan berubah kecuali perubahan itu sendiri. Roda putaran waktu telah melangkah menjadi sebuah guliran yang akan menggulung menjadi pacuan yang sangat kuat. Perubahan yang terjadi pada setiap masa akan membawa implikasi bahwa harus ada gelombang baru yang menjadi suksesor perubahan itu, pilihannya adalah suksesor itu akan membawa perubahan itu ke arah lebih baik atau arah yang lebih buruk.<br /><br />Dalam kehidupan kita di kampus Universitas Brawijaya, kita mengalami proses suksesi perubahan pemerintahan mahasiswa yang jamaknya dilakukan selama satu periode kepengurusan. Proses ini tentunya menjadi saat-saat yang penting bagi keberlangsungan kehidupan berorganisasi di mahasiswa. Siapa yang menduduki singgasana kekuasaan pastinya akan melalui perebutan secara keras. Proses ini sendiri kita kenal dengan PEMIRA. <br /><br /><span id="fullpost"><br />Jika kita berkiblat kepada pada nama Brawijaya, maka setidaknya pemimpin baru Brawijaya harus mampu memiliki semangat kebangsaan dan kenegaraan yang tinggi, serta mampu membawa pemerintahan yang dipimpinnya menjadi pemerintahan yang berwibawa serta memiliki prestasi yang layak dibanggakan. Oleh karena itu dalam menetapkan pilihan setiap mahasiswa harus mampu berpikir secara kritis, bukan didasarkan atas kedekatan belaka. Ini menjadi penting karena pemimpin Brawijaya ini yang akan menjadi Raja Brawijaya selanjutnya.<br /><br />Untuk mendukung proses demokratisasi ini setiap mahasiswa harus berperan aktif, sikap acuh tak acuh ataupun sikap un sich dalam mendukung proses ini sebaiknya dijauhi, karena jika salah pilihan itu terjadi, maka dampaknya akan cepat terasa dan proses ini pula yang akan menjadikan demokratisasi akan terasa hampa. Substansinya akan kehilangan makna. Mahasiswa yang ada di seluruh Brawijaya berhak mengaktualisasikan wujud kepemimpinannya dengan maju sebagai calon presiden atau mendukung calon yang sekiranya mampu untuk menjadi suksesor kebangkitan Brawijaya.<br /> <br />Selain itu guna mendukung proses demokratisasi ini, setiap fakultas setidaknya mampu menghadirkan cadangan baru bagi pemimpin Brawijaya. Mahasiswa yang ada di setiap fakultas sudah waktunya untuk tidak hanya berpikir masalah kefakultasan saja tetapi juga harus berpikir terkait dengan masalah universitas secara holistik. Jika masih terdapat mahasiswa yang hanya berpikir terkait dengan masalah kefakultasan saja sama halnya dengan katak dalam tempurung, yang hanya tersegmen pada teritory nya saja.<br /><br />Eksekutif mahasiswa yang ada memiliki peran penting dalam berjalannya kegiatan kemahasiswaan yang ada di Brawaijaya. Kepentingan yang ada pun melingkupi organisasi yang berada di wilayah intra kampus maupun ekstra kampus. Eksekutif mahasiswa ini akan memiliki bargaining yang kuat di tingkat LKM universitas maupun fakultas jika eksekutif mahasiswa ini mempunyai kredibilitas yang baik. Dalam hubungannya dengan pergerakan ekstra kampus, eksekutif mahasiswa juga memiliki tugas untuk menjembatani hubungan antara kepentingan yang ada di kampus dengan kepentingan yang ada di luar kampus.<br /><br />Berbicara mengenai kriteria pemimpin Brawijaya ke depan maka yang harus dikedepankan adalah calon-calon yang mampu membawa perubahan yang lebih baik, yang memiliki kompetensi dalam memimpin, dan mempunyai prestasi yang membanggakan dalam aktivitas kemahsiswaaan yang ada. Calon-calon yang ada akan lahir dari pergerakan mahasiswa yang hadir untuk mewarnai proses pemilihan ini. Tentunya semua harus dengan cermat dalam memilih, jangan salah pilih, jika salah ibarat memilih kucing dalam karung. Darimana calon itu berasal juga mempengaruhi salah satu kriteria pemilihan, oleh karena itu pahami dulu track record calon dengan benar sebelum menentukan pilihan. Pergerakan mahasiswa yang terbukti sudah handal untuk memimpin maka itu layak untuk dipilih. Selain itu di tengah semakin dipersempitnya masa kuliah maka voter harus juga jeli dalam menentukan pilihan. Kita ingin bersama-sama membangun Brawijaya ini secara sehat, proses kaderisasi kepemimpinan ini juga harus dibangun atas pikiran-pikiran yang rasional. Jika kita melihat kondisi yang ada saat ini, dari angkatan yang masih ada maka sudah pantaslah yang memimpin untuk periode berikutnya adalah angkatan 2006. Dilhat dari umur akademik maka dapat dikatakan sudah matang mahasiswa yang berumur 7 semester ini. Hal ini tentu berbeda jika kita memilih angkatan 2005 yang sudah ‘uzur’ waktunya atau angkatn 2007 yang belum terlalu matang dalam memimpin eksekutif sekelas universitas. Hal ini juga menjadi penting karena akan berdampak bagi perkembangan kaderisasi kepemimipinan ke depannya. Dengan jangka waktu 1 tahun maka untuk proses ke depannya setiap angkatannya diharapkan akan mampu bergiliran untuk memimpin eksekutif mahasiswa tingkat universitas ini. <br /> <br />Selain itu guna menuju proses berdaulat ini, setiap pihak yang akan menghadirkan calon pemimpin baru ini harus mampu bersaing fair. Jika kita berteriak keras bahwa pemilu 2009 kemarin harus memiliki integritas yang dapat dipertanggungjwabkan, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai pembuktian bahwa PEMIRA ini tidak kalah integritasnya dengan pemilu 2009 kemarin. Semua akan tampak sia-sia jika antara pihak yang bersaing ini saling berkonfrontasi. Hal ini hanya akan menimbulkan friksi yang semakin menganga. Tentunya harapan Brawijaya akan bersatu selepas PEMIRA hanya sekadar utopia jika konfrontasi ini benar-benar terjadi.<br /><br />Semua proses dialektika menuju kepemimpinan raja Brawijaya selanjutnya akan terus menggelinding hingga beberapa bulan mendatang. Kita semua punya visi sama bahwa siapapun yang akan memimpin perubahan ini adalah yang terbaik dari pilhan mahasiswa Brawijaya seluruhnya. Sehingga sudah sepatutnya kita mendukung semua proses PEMIRA ini dan berkompetisi secara sportif untuk menemukan pemimpin baru bagi Brawijaya.<br /><br />Akhirul kalam, selamat mencari Raja Brawijaya yang baru,semoga pilihan yang ada dapat memberikan kemanfaatan bagi seluruh mahasiswa yang ada di Brawijaya serta dapat menjadikan Eksekutif Brawijaya menjadi lebih pro aktif dalam menyuarakan kepetingan rakyat yang menunggu semangat perbaikan seorang mahasiswa. Sekian! <br /><br />by : Auliya (staf dept.kastrat)<br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-80000835484836399272009-08-17T11:13:00.004+08:002009-08-17T12:03:45.412+08:00surat cinta dari KAMMI Brawijaya : Untukmu Kader Dakwah Brawijaya!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPthI6eB0J2HiGFy39oj4PXUWyY8_-3whc-UEeKKSTCvITwXALqu9_rjWfl1lsKwZ1v1OeVn21OITIXWr321HLS92lxNHJxSUUJqIj33FSJJhI5hEgU0HVs_J-3uWVvEy7IX1u4ppxv_U/s1600-h/hearts3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 189px; height: 187px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPthI6eB0J2HiGFy39oj4PXUWyY8_-3whc-UEeKKSTCvITwXALqu9_rjWfl1lsKwZ1v1OeVn21OITIXWr321HLS92lxNHJxSUUJqIj33FSJJhI5hEgU0HVs_J-3uWVvEy7IX1u4ppxv_U/s320/hearts3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370775767749606370" border="0" /></a><br />Sesengguk pilu menyemburat dalam hati kita, jikalau kita memperhatikan kondisi umat, khususnya negeri ini dalam waktu terakhir ini. Umat muslim di negeri ini yang kembali dan terus diguncang dengan issu terorisme yang sangat meresahkan dan memuakkan. Berita-berita itu dengan terpaksa selalu masuk dalam telinga kita. Adakah hal yang kita upayakan, atau kita hanya berupaya untuk menutup telinga kita saja acuh tak acuh dengan semua ini?.<br /><span id="fullpost"><br />Citra umat muslim yang cinta damai, penuh dengan kesejukan seakan-akan dipertanyakan. Tidak cukup hanya itu, Sebagai muslim yang cinta akan tanah air, seolah tak kuasa lagi melihat generasi penerus bangsa para remaja saat ini yang semakin tidak bermoral, pergaulan bebas di mana-mana. Tidak hanya pada kalangan remaja saja, tapi juga pada penduduk negeri ini pada umumnya. Moralitas menjadi suatu hal yang tinggi harganya karena sulit dicari orang-orang yang bermoral. Jikalau masyarakat negeri ini selalu sibuk dengan segala upaya pencegahan terjangkitnya virus flu babi baru-baru ini yang mengalihkan sorotan media dari wabah flu burung, tetapi masyarakat negeri ini tidak pernah merasa takut dan was-was terhadap virus yang menjangkit sejak sekian lama, sudah mewabah tapi tidak ada yang peduli. Ya, masyarakat negeri ini telah terjangkit FLU MORAL akut yang sangat bahaya akibatnya. Siapa yang bertanggung jawab?? Kita lah yang bertanggung jawab. Kita lah orang-orang yang telah berazzam untuk mengajak orang-orang untuk bersama-sama memperbaiki kondisi umat.<br />Kondisi tersebut sengaja menjadi paparan awal untuk mengarahkan alam sadar antum. Maaf kalau mengingatkan antum yang ingin melupakannya, maaf apabila menyebabkan antum berpikir kembali di saat antum tak mau memikirkannya lagi. Tetapi sekali lagi kita selaku umat muslim yang berazzam untuk memperjuangkan agama yang penuh dengan kemuliaan ini, tidak ada kata menyerah,putus asa, dan pasrah begitu saja dengan keadaan yang ada. Banyak hal yang masih bisa kita lakukan. Membina masyarakat ini untuk mendapatkan jalan kebenaran adalah suatu hal yang mulia yang bisa kita lakukan. Berharap adanya generasi-generasi penerus bangsa yang bisa menyelesaikan permasalahan umat ini dengan landasan keimanan yang kuat menjadi hal yang kita idam-idamkan dan selalu kita perjuangkan, dan semoga kita akan berhasil mencapainya. Mari bersama-sama berjuang mencapai semua itu.<br />Menjadi sebuiah visi KAMMI untuk melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh untuk mewujudkan Indonesia Islami. Mencetak generasi yang akan terus ter up-grade dengan memenuhi muwashofat dalam setiap penjenjangan menjadikan sistem pengkaderan yang tertera dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI 1427 H sebagai sistem pengkaderan yang sangat tepat dalam rangka akselerasi atau percepatan kapasitas dan pemahaman kader terhadap islam, dakwah, dan jama’ah. Dalam rangka mencapai visi kita bersama itu KAMMI Komisariat Brawijaya menyelenggarakan hajatan besar yang dikemas dalam DM 1 (Daurah Marhalah 1) KAMMI Komisariat Brawijaya. Dengan target rekrutmen 1000 peserta, harapannya menjadi seruan bagi kita semua aktivis dakwah di kampus Brawijaya untuk bersama-sama meningkatkan kualitas n kuantitas rekrutmen kita. Bersama KAMMI kita mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki landasan keimanan dan akhlak yang kuat. Ya inilah sebuah seruan, yang mengajak antum semua untuk berlomba-lomba mendapatkan pahala dan balasan surga yang telah di janjikan Yang Maha kuasa. Apabila seruan telah menggema, maka marilah kita bergegas menyambutnya dengan gembira, dengan segala keikhlasan hanya berharap ridho Allah SWT. Kita akan bergerak bersama-sama layaknya strategi yang dilakukan Rasullullah saat menakhlukkan Makkah dalam peristiwa fatkhu Makkah, bergerak dari segala penjuru dalam upaya rekrutmen. Tak ada lagi hal yang kita ragukan, keyakinan kuat harus melekat dalam lubuk hati kita karena akan mengusir sekeping keraguan yang terbersit. Segala agenda rekrutmen,entah itu dari agenda KAMMI, ataupun UAKI dan SKI yang ada di kampus adalah agenda kita bersama. Oleh karena itu agenda ini harus kita upayakan bersama. <br />Akhir kata,ijinkanlah sebuah kutipan lagu ini menjadi sebuah penutup tulisan dan sebagai pengobar semangat antum untuk bergerak.<br />”Seruan kebangkitan telah menggema, Memanggilmu wahai putra putri bangsa<br />Bergegaslah sambut dengan gembira, Bersatulah untuk indonesia jaya<br />Hapuskan dendam bersihkan hati , Buang kebencian antar generasi<br />Masa lalu adalah guru masa depan adalah harapan.<br />Bangkitlah negeriku harapan masih ada<br />Berjuang bersama membangun bangsa”.<br />-Kaderisasi KAMMI Komisariat Brawijaya-<br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-90372890740484341672009-06-10T19:04:00.002+08:002009-06-10T19:09:18.614+08:00ujian solid 1Alhamdulillah setelah diadakan kurang lebh 3 bulan lamanya, solid satu telah selesai dilaksanakan. Nah, tapi jangan lupa masih ada ujiannya lho hehehe.<br />untuk segala sesuatu tentang ujian, mulai dari soal atau apapun bisa didownload dibawah ini.<br /><br /><a href="http://www.snapdrive.net/files/602879/Soal%20ujian%20SOLID%201.zip" title="Soal ujian SOLID 1.zip"> Soal ujian SOLID 1.zip </a> <br /><br /><span id="fullpost"><br /><br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-36725097967547281062009-06-05T23:29:00.005+08:002009-06-06T00:14:33.232+08:00think globally, act locally<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVP6DvK6x0vULSgmLcGU8ZqRHZ5AeAqUziTW4DvIj_5pTLVb2-RFNOLXUtTZlXy7czx_YhyoV9N2jaFYGiTPz0XbHGL2Jl5CAVctm9xDNkNGdeRKSZyOZiiF_Io4dkSxlzcgaArFyWwc/s1600-h/Think+Smart.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 222px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVP6DvK6x0vULSgmLcGU8ZqRHZ5AeAqUziTW4DvIj_5pTLVb2-RFNOLXUtTZlXy7czx_YhyoV9N2jaFYGiTPz0XbHGL2Jl5CAVctm9xDNkNGdeRKSZyOZiiF_Io4dkSxlzcgaArFyWwc/s320/Think+Smart.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343877422835337394" border="0" /></a><br />Sore tadi baru saja selesai perkuliahan (atau persekolahan ya???) <b>SOLID KAMMI BRAWIJAYA</b>, sekalipun pada penutupannya tidak banyak peserta yang bisa hadir. Maklumlah, Brawijaya emang dikenal kampus yang paling padet agendanya, sampe-sampe kader-kadernya bingung (hahahaha). Namun pemateri tadi memberikan nuansa yang baru (setidaknya menurut ane loh) dengan adanya sharing pengalaman beliau tentang sepak terjang dia dalam membina dan mengadvokasi para anjal (anak jalanan), PSK, WARIA, GAY dll yang mungkin bagi sebagian aktivis dakwah <em>emoh</em> "menyentuh" mereka. Padahal mereka adalah lahan dakwah dan mereka sebenarnya membutuhkan orang-orang yang bisa membimbing mereka ke arah yang lebih baik.<br /><span id="fullpost"><br />lalu apa kaitannya dengan "think globally, act locally"??? tentu saja ada (kalo ga ada mah ga mungkin ane jadikan judul hehehhe). Sadar atau tidak sadar kita sering membahas isu-isu nasional, namun kita sering melupakan bahwa kita sekarang tinggal dikota MALANG. Dan kita mungkin lupa bahwa masalah di MALANG juga masih banyak yang belum kita sentuh. Kita boleh berfikir secara global, memikirkan nasib dan masa depan negara indonesia ini, berwacana dll namun memang seharusnya yang tidak boleh kita lupa adalah kita beramal dalam lingkup lokal. Lokal disini kalo boleh ane mengartikan tidak hanya lokal kampus saja karena kampus memang lahan utama kita, namun juga lokal kota malang. Kita lihat saja banyak anak-anak jalanan yang ketika waktunya anak-anak lain sekolah, mereka malah berada di pinggir-pinggir jalan menantikan mobil dengan wajah penuh harap agar mereka bisa mendapatkan uang dari para pengguna jalan tersebut. Dan sebagai seorang <b>KADER KAMMI </b> haruslah peka dengan hal itu. Bahwa masyarakat harus merasakan kiprah KAMMI sebagai gerakan mahasiswa lebih-lebih kita juga membawa bendera dakwah. Maka memang sudah saatnya KAMMI kembali turun ke masyarakat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap mereka.<br /><br />Ane tidak menafikan bahwa yang harus kita pikirkan tidak hanya masalah malang saja namun juga permasalahan bangsa ini karena kita ingin bangsa dan negara indonesia ini lebih islami (karena dengan kata islami mencakup semuanya, mulai dari bermartabat, makmur, sejahtera, adil dll), namun jangan lupakan masalah-masalah yang ada di sekitar kita.<br /><br />Sadar atau tidak sadar kita lebih banyak berwacana dari pada melakukan amal nyata. Lalu sumbangsih apa yang bisa kita berikan untuk warga kota malang????!!!!<br />Lalu siapa lagi kalo bukan kita selaku Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia???<br />sudah saatnya kita berkata tidak pada korupsi (ups salah yo hehehe).<br />Dan kita sama-sama belajar untuk hal ini.<br /><br />so THINK GLOBALLY BUT ACT LOCALLY!!!<br />JANGAN HANYA SEKEDAR BERWACANA, NAMUN JUGA MELAKUKAN AMAL NYATA!!!<br />ALLAHU AKBAR!!!<br /><br /></span><br /><br />by irrhabiyyunkammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-33031821103643630362009-04-05T23:11:00.007+08:002009-04-13T14:51:32.160+08:00Golput : Capek Deh!!!!Pemilu tinggal beberapa hari lagi. Sebuah pesta Demokrasi sebentar lagi akan digelar, akan dilaksanakan secara nasional. Otomatis, Pesta yang satu ini akan menjadi sebuah pesta yang sangat fenomenal karena akan menentukan arah sejarah bangsa ke depan. Siapa saja yang akan terpilih tentu akan menentukan arah bangsa ini dan juga menjadi salah satu pengukir sejarah bangsa ini. Namun bukan hanya yang terpilih, namun yang memilih juga menjadi salah satu penentu siapa yang akan terpilih nanti. Karenanya para calon berlomba2 untuk merebut hati sang pemilih sehingga bisa memilih dia, baik dengan cara yang baik hingga cara yang bisa dibilang "tidak berpendidikan".<br /><br />Namun ada satu fenomena klasik yang memang sampai sekarang masih menjadi isu yang panas, apalagi menjelang pemilu. Apa itu???ya tentu saja GOLPUT!!! hal ini yang sampau sekarang masih terjadi bahkan semakin memanas pembahasannya sejak munculnya fatwa "kontroversial" MUI dengan HARAM GOLPUTnya.<br /><br /><span id="fullpost"><br /><br />Masalah Golput ini memang menjadi pembahasan yang menarik. Dari salah satu blog yang pernah ane baca menyatakan bahwa sejarah golput ini berawal dari : "33 tahun silam, 3 Juni 1971, di Gedung Balai Budaya Jakarta tampak penuh dengan pengunjung. Tepat sebulan sebelum pemilu 1971 saat itu. Selang beberapa menit kemudian ruangan hening ketika Arief Budiman yang didampingi aktivis mahasiswa dan pemuda lainnya dengan lantang memproklamirkan sebuah gerakan moral sebagai sebuah tindakan protes mereka terhadap sistem yang ada saat itu. Gerakan moral itu mereka namakan dengan “Golongan Putih (Golput)”. Meski setelah itu 34 eksponen Golput ditahan penguasa, tapi wacana ini sudah menjadi isu yang terus dan terus bergulir hingga sekarang. Dan, menjelang hajatan akbar pemilu 2004 pun, isu ini tetap panas untuk dibicarakan."<br /><br />Kejadian puluhan tahun silam dipandang oleh banyak pengamat sebagai cikal bakal lahirnya gerakan golput yang intelektual. Hal ini didasarkan karena pada tahun 1955 pun Golput sudah muncul dalam ajang pemilu pertama negara ini saat itu, akan tetapi (konon) saat itu Golput lebih diartikan sebagai ketidaktahuan masyarakat tentang pemilu. Maka banyak diantara mereka yang tidak menggunakan hak politisnya saat itu. Dan, dari situlah angka Golput muncul. Namun sekarang tidak tepat jika dikatakan orang yang golput sebagai ketidaktahuan masyarakat akan pemilu, karena bisa jadi mereka paham dengan pemilu yang ada.<br /><br />Kalo menurut ane setidaknya ada beberapa hal mengapa masyarakat golput diluar kesalahan administrasi :<br />1. Masyarakat memang tidak mengerti dengan pemilu (politik)<br />sehingga mereka lebih memilih tidak memberikan hak suarannya.<br />2. Masyarakat mengerti tentang pemilu namun sudah apatis<br />hal ini bisa terjadi dengan sebab yang banyak juga. bisa jadi mereka udah bosan dibohongi dengan janji2 palsu para calon pemimpin, mereka tidak merasakan manfaat dari menmilih melalui pemilu ataupun segudang alasan yang lain. Jadi bisa dikatakan kepragmatisan mereka menjadikan mereka apatis.<br />3. Mereka mempunyai ideologi lain yang menjadikan mereka tidak mau berpartisipasi dalam pemilihan ini (PEMILU)<br />kalo yang ini mereka tidak memilih karena mereka meyakini demokrasi adalah sistem kuffar sehingga haram untuk berpartisipasi dalam demokrasi termasuk pemilu.<br /><br />sebenarnya sebab2 di atas tidak bisa mewakili sebab2 masyarakat GOLPUT. Namun yang perlu diketahui bahwa apapun alasan mereka untuk golput, maka tetap saja golput tidak bisa dijadikaan sebagai sebuah solusi permasalahan yang ada di Negeri ini.<br /><br />Dan sangat berbahaya tatkala memang mereka memilih golput, apalagi bagi umat muslimin. Yang perlu diketahui bahwa sekarang umat islam lagi berperang ideologi dengan orang2 kafir termasuk dalam menduduki parlemen. Bisa kita bayangkan jika ternyata yang menduduki adalah orang2 kafir dan dholim, maka bisa dipastikan mereka akan melakukan hal2 yang tidak diinginkan. Termasuk dengan golput malah memberi peluang kepada mereka (orang-orang kafir dan dholim) untuk menduduki parlemen yang mana sebagai lembaga yang memberi keputusan tertinggi. Mari kita kembali sejenak kepada ayat Al-Quran :<br />"<span style="font-style: italic;">tidak akan rela kepada kamu orang2 yahudi dan nashara sehingga kamu mengikuti agama mereka ...."<br /><br /></span>Dari ayat diatas bisa diambil pelajran bahwa mereka tidak akan rela hinnga kita mengikuti mereka. Lalu, apakah kita mau????<br /><br />semoga ini bisa menjadi sedikit penyadaran dan pencerahan. Wallahu`alam bissowab<span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"></span><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-77525914721825893982009-01-22T10:50:00.003+08:002009-01-22T11:07:25.460+08:00Obama dan Dunia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-y2KzBLCy2rcUA3Otl180pOYFtKnN_9klLVNYKZ4A0UINSJtFyHBKmVmkU4qExikzhSdX43XN9Kw5DiD39kafRniBOrMMNpfYnuWPr7qSrFjpcGbIMlBOXBfNE_ZgPSCHf__6VB7JQo/s1600-h/wOBAMA_wideweb__470x347,0.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 186px; height: 162px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-y2KzBLCy2rcUA3Otl180pOYFtKnN_9klLVNYKZ4A0UINSJtFyHBKmVmkU4qExikzhSdX43XN9Kw5DiD39kafRniBOrMMNpfYnuWPr7qSrFjpcGbIMlBOXBfNE_ZgPSCHf__6VB7JQo/s320/wOBAMA_wideweb__470x347,0.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293948149599654482" border="0" /></a>
<br /><div class="fullpost"><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.0 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="margin-bottom: 0in;" align="justify">Ya, hari ini, 21 Januari 2009, dunia sedang membicarakan Obama setelah semalam dilantik secara resmi menjadi Presiden AS yang ke-44. Semua media tidak mungkin tidak menampilkan beritanya. Acara pelantikan Obama pun sudah memecahkan rekor dengan pengunjung sebanyak 2 juta lebih. <span lang="sv-SE">Ya, begitulah, sebab memang Presiden ini cukup kontroversial menjadi Presiden pertama yang berkulit hitam di negeri Adidaya itu.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE"> Banyak hal yang mungkin tidak ada habisnya jika kita membahas orang no. 1 di AS ini. Dimulai dari dia yang </span><span lang="sv-SE">pernah tinggal di Indonesia, tepatnya daerah Menteng Jakarta dan ayahnya yang beragama Islam, seorang warga negara Indonesia. Nama Islam, Hussein, juga melekat di tengah namanya. Masa kecilnya dia lalui di Indonesia, walaupun ia melanjutkan sekolahnya di Hawai bersama ibunya, seorang Kristen.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE"> </span><span lang="sv-SE">Pidato kenegaraannya pertama sebagai seorang Presiden semalam sangat ditunggu-tunggu. Obama menyampaikan selama kurang lebih 20 menit. Dia menyinggung masalah perdamaian dunia, pemanasan global, dan hubungan dengan negara-negara Muslim. Seluruh dunia menyaksikan dan merayakan acara pelantikan ini. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="it-IT">Di setiap negara punya cara tersendiri dalam menyaksikan acara ini. </span><span lang="it-IT">Indonesia salah satunya. Di SD Menteng 1 Jakarta, diselenggarakan acara khusus untuk merayakan pelantikan ini, dengan membuat poster-poster yang salah satunya menampilkan foto Obama sewaktu di Indonesia bersama teman-teman sekolahnya. Acara ini juga diselenggarakan bersama warga AS yang tinggal di Indonesia yang mendukung Partai Demokrat Obama. Acara yang lebih unik lagi, terjadi di salah satu sekolah dasar di Solo. Murid-muridnya mengadakan semacam pawai kecil dengan membawa poster berbagai macam ukuran yang tak lain memasang foto Obama diiringi kata-kata pujian dan kekaguman mereka padanya.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="it-IT">Berbagai macam harapan yang terlontarkan dari seluruh dunia buat Obama. </span><span lang="it-IT">Di Paris dan Roma, warga lebih mengharapkan Obama dapat melakukan perubahan dalam hal perdamaian dunia. </span><span lang="sv-SE">Di Irak, warga menginginkan Obama segera menarik tentara AS yang masih berada di sana dan mengembalikan tentara Irak yang ditawan. Di Gaza City, tidak jauh beda dari Irak, harapan mereka AS dapat segera membantu menyelesaikan perang Palestina dan Israel.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE"> Ya, membahas perang ini, Israel telah menarik pasukannya dan menyatakan gencatan senjata secara sepihak 2 hari sebelum Obama dilantik dan Hamas mengklaim hal ini adalah kemenangan Palestina. </span><span lang="sv-SE">Bisa jadi Israel memang sengaja melakukan gencatan senjata ini karena mereka akan melakukan perundingan dengan pemerintah AS yang baru terkait perang ini. Intinya ”cari muka” dan ”menarik simpati” AS. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE">Dalam pidatonya, walaupun menyebutkan tentang negara-negara Muslim, sama sekali tidak keluar dari ucapannya mengenai perang Zionisme ini, tentang bagaimana tindakan AS atas nama pemerintahannya yang baru ke depan, turun tangan menghentikan perang ini. Padahal, warga Muslim khususnya yang ada di Palestina, sangat menantikan hal tersebut.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE">Saya yakin, Obama memang belum berani untuk menyebutkan hal di atas </span><span lang="sv-SE">secara rinci, dan bukan hanya itu, semua dalam pidatonya memang masih sangat global. Salah satunya, AS akan membuat awal yang baru dalam hubungan dengan negara-negara Muslim. Silakan telaah kata-kata ”</span><span lang="sv-SE"><b>awal yang baru</b></span><span lang="sv-SE">”, apa maksudnya? Bukankah melaksanakan perang yang baru juga adalah awal yang baru? Bukankah membuat perdamaian juga adalah awal yang baru? Ambigu memang...</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE">Lalu, apa yang diharapkan Indonesia kepada pemerintahan baru AS ini? Yusuf Kalla sebagai wakil presiden RI menyinggung masalah perekonomian. Beliau mengatakan Obama harus segera menyelesaikan permasalahan ekonomi di AS, karena dengan begitu perekonomian dunia termasuk Indonesia akan ikut membaik. ”Tidak perlu ke Indonesia, Obama cukup memperbaiki perekonomian AS, maka perekonomian kita bisa menjadi lebih baik”, begitu kurang lebih ucapan beliau ketika diwawancarai di stasiun TV.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE">Sangat disayangkan, kenapa hanya hal itu yang disinggung </span><span lang="sv-SE">beliau. Sebagai negara dengan penduduk Muslim paling banyak sedunia, harusnya beliau juga menyoroti hal yang berhubungan dengan dunia muslim, khususnya masalah perang dan perdamaian. Bukankah ini juga tak kalah pentingnya? Sikap Indonesia masih abstrak memang mengenai hal ini...</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="justify"><span lang="sv-SE">Jika orang-orang telah menyampaikan harapannya kepada Obama ke depan dalam pemerintahannya, maka </span><span lang="sv-SE">izinkan saya juga untuk menyampaikannya...</span></p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="justify">”<span lang="sv-SE"><i>Sebagai </i></span><span lang="sv-SE"><i>orang yang bercita-cita menjadi Muslim Negarawan, saya mengucapkan selamat kepada Anda, telah resmi menjadi Presiden negara berkuasa ini. Banyaknya pujian dan perayaan yang diberikan khusus untukmu, tapi semoga saja tidak membuatmu terlena akan hal-hal duniawi ini, sebab pujian hanya tepat ditujukan untuk Sang Maha Pencipta. Orang-orang itu menunggu kontribusimu, mereka menanti kerja nyatamu, mereka menginginkan perubahan lebih baik yang kau janjikan, termasuk saya. Jika memang engkau sangat peduli dengan perdamaian dunia, janganlah engkau menjadi seperti presiden sebelummu yang pemerintahannya mempunyai misi Zionisme. Dengan berkeluargakan orang Muslim, tentunya engkau sudah kenal dan paham Islam kan? Maka janganlah pemerintahanmu menyiksa dunia Islam, membantu peperangan terhadap negara-negara Islam, JANGAN!!! </i></span><span lang="it-IT"><i>Bila perlu, bantulah untuk menghapus ISRAEL dari PETA DUNIA ini dan perangi ZIONISME!!! Semoga Allah memberi hidayah-Nya dalam pemerintahanmu ke depan...Amin. Sedikit untuk saudaraku di Palestina sana, janganlah lengah, karena gencatan senjata sepihak ini sudah pasti adalah tak-tik Israel Laknatullah, entah rencana lain apa lagi yang mereka inginkan, entah mereka mau cari muka dengan pemerintahan baru Obama, entah mereka mau cari simpati dengan dunia, entah mereka mau membuat serangan tiba-tiba, ataupun entah mereka mau memancing Hamas dan pihak Palestina menyerang terlebih dahulu agar pandangan dunia menjadi negatif kepada kalian...entahlah, intinya JANGAN LENGAH SAUDARAKU TERCINTA!!! Tetaplah Allah ghayatuna, Muhammad qudwatuna, Al Quran dusturuna, Al Jihad sabiluna...ALLAHU AKBAR!!!”</i></span></p>
<br />
<br />
<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-10060426713842192692009-01-10T21:38:00.001+08:002009-04-13T15:01:42.656+08:00Menyiapkan Kemenangan“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (Al-Hajj: 40-41)<br />Menyiapkan kemenangan tak kan cukup bila kita tidak punya langkah strategis untuk mengisinya, karena dua hal ini merupakan dua hal yang padu, saling berkaitan, dan tidak bisa dipisahkan. Program dan aktivitas untuk mempersiapkan kemenangan adalah juga program dan aktivitas untuk mengisinya. Kesungguhan dan kegigihan memperkuat hubungan dengan Allah dan seluruh umat harus tetap dipertahankan saat kemenangan sudah diraih. Jangan sampai terjadi saling berlawanan; sebelum kemenangan begitu antusias memperjuangkan umat, namun setelah berhasil meraih sukses, justru lupa dan bahkan cenderung mengabaikan kewajiban terhadap mereka. Apalagi jika sampai lupa terhadap Allah swt. Na’udzubillahi min dzalik.<br />Petikan ayat di atas bisa dipahami dalam dua dimensi yang berbeda; pertama, dimensi sebelum peperangan dan perjuangan yang mengundang pertolongan Allah. Kedua, dimensi pasca peperangan dan kemenangan yang diraih oleh umat Islam berkat pertolonganNya. Pada dimensi sebelum peperangan, kemenangan itu harus melalui beberapa syarat, sebab, dan beban-beban yang besar, di antaranya seperti yang tertuang dalam ayat di atas, yaitu mendirikan shalat, menunaikan zakat, serta aktif bergerak dalam aktivitas amar ma’ruf dan nahi munkar. Sedangkan pada dimensi pasca kemenangan, umat Islam tetap dituntut untuk tidak lalai apalagi menjadi malas setelah berhasil meraih kemenangan dalam merealisasikan beberapa ajaran Allah yang di antaranya termanifestasikan dalam amaliah mendirikan shalat, menunaikan zakat, serta tetap memberi kepedulian tentang kebaikan dan kemungkaran yang terjadi di tengah-tengah umat.<br /><br /><span id="fullpost"><br />Begitulah hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari dua ayat diatas, bahwa implementasi dari rasa syukur atas kemenangan yang diberikan oleh Allah adalah yang pertama sekali harus tetap menjaga komunikasi dan harmonisasi hubungan vertikal dengan Allah swt. yang dibarengi dengan tetap memberikan kepedulian terhadap masyarakat yang tercermin dari pelaksanaan zakat yang kemudian disempurnakan dengan semangat menebar kebaikan dan mempersempit gerak kemungkaran yang terjabarkan dengan aksi amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan inti dari gerak dakwah. Ini berarti bahwa kemenangan adalah kemenangan dakwah dan kemenangan agama Islam secara sinergi.<br />Dalam rumusan ayat di atas, mempersiapkan diri untuk menerima kemenangan harus tetap memperhatikan aspek syariat dan norma agama, demikian juga dalam mengisi kemenangan yang merupakan anugerah Allah harus tetap konsisten memperjuangkan syariat dan norma agamaNya. Mengomentari korelasi dua ayat diatas, Sayyid Quthb mengemukakan bahwa kemenangan itu terkadang datang perlahan-lahan karena Allah hendak menguji sejauh mana syarat dan sebab kemenangan itu wujud seratus persen dalam sebuah umat. Kemenangan juga terkadang datang perlahan-lahan karena untuk menguji kesungguhan kita dalam menegakkan syariatNya. Dan begitu seterusnya. Justru jika kemenangan itu diraih dengan mudah, tanpa usaha yang sesungguhnya, ia akan segera lenyap, sirna dan tidak memberi dampak kebaikan kepada semua. Maka secara dzahir -menurut Abu Hayan- ayat ini menepati ciri-ciri yang terdapat pada kaum muhajirin yang mendapatkan perlakuan dan tindakan keji seperti yang digambarkan pada ayat 40: “(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” Kemudian Allah menjanjikan ‘tamkin’ (kekuasaan dan kemenangan) setelah segala kesulitan dan penyiksaan yang mereka rasakan. Ustman bin Affan r.a. berkata: “Demi Allah, sungguh ayat ini merupakan pujian dan jaminan Allah setelah segala ujian yang menimpa (orang-orang Muhajirin yang disebut pada ayat sebelumnya).”<br />Sungguh suatu contoh keteladanan yang sempurna dalam mengisi kemenangan dari orang-orang muhajirin; ketika masih dalam kondisi tertindas, mengalami keperihan dan gangguan dalam kehidupan awal mereka, kemudian Allah memberikan mereka kekuatan dan pertolonganNya sehingga mereka berhasil meraih kekuasaan dan kemenangan, mereka tetap komit dan istiqamah dengan sikap terbaik seperti yang ditunjukkan pada kehidupan awal mereka tanpa sedikitpun bergeming dan bergeser dari ajaran Allah. Satu contoh keteladanan juga dalam mempersiapkan kemenangan dan pertolongan Allah yang dibuktikan oleh komitmen mereka yang tinggi terhadap ajaran Allah swt. Semoga kita bisa menjadikan mereka contoh terbaik dalam mempersiapkan dan mengisi kemenangan yang segera, akan, dan telah kita raih di masa-masa yang akan datang sesuai dengan janji Allah dalam firmanNya:<br />“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik“. (An-Nur: 55)<br />Wahai pemuda generasi pewaris negeri, sudah saatnya memangkas dan merombak total kejahiliyahan dan hedonisme beserta akar pemikirannya saat ini. Tempatilah semua pos dan lini strategis negeri ini. Bersungguh-sungguhlah kalian dalam menuntut ilmu. Lakukan perbaikan diri secara konsisten, karena yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mempunyai akhlaqul karimah dan komitmen yang baik. Luruskan aqidah, tingkatkan ketaqwaan, tinggalkan maksiat. Buang semua embel-embel kejahiliyahan dan kebatilan di negeri ini. Allah sudah berjanji bahwa Dia akan merubah suatu kaum jika kaum itu mau merubah sendiri dengan senantiasa berusaha dan tawakal kepadaNya.<br /><br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-47729463533673113652009-01-05T12:15:00.003+08:002009-01-05T13:20:10.977+08:00Boikot produk-produk ISRAEL !!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinL8_l5MFSGxujqkduH4gOd9J-7x261eqx279W68khKgnrOXsjyIJ1vWxirfo0eMN_WEBF0qZetfe1wysCpOllFEV2SQztzndZ06h_M_ShAYFlVFqfcNccRKxpBJ1Exbl-NX0WdKmIVh4/s1600-h/boycott-bullets.560x388.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 400px; height: 277px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinL8_l5MFSGxujqkduH4gOd9J-7x261eqx279W68khKgnrOXsjyIJ1vWxirfo0eMN_WEBF0qZetfe1wysCpOllFEV2SQztzndZ06h_M_ShAYFlVFqfcNccRKxpBJ1Exbl-NX0WdKmIVh4/s400/boycott-bullets.560x388.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287672690344034082" border="0" /></a><br /><div class="fullpost">Penyerangan Israel atas Palestina sudah merenggut lebih dari 500 lebih nyawa dan melukai lebih dari 2000 warga Palestina. Hal ini merupakan pukulan keras bagi umat Islam karena Palestina merupakan negeri para nabi. Dan ini mengindikasikan bahwa Israel akan melakukan genocide terhadap warga palestina (baca : Umat Islam). Dan hingga sekarang pun warga palestina masih terus dibombardir oelh mereka bahkan mereka telah melakukan pelebaran serangan melalui darat. Ini menunjukkan bahwa zionis yahudi telah menginjak-injak harga diri umat Islam. Dan Ini sekaligus sebagai ujian bagi kita, apakah kita masih peduli dengan saudara kita seakidah disana sekalipun terpisah letak geografis dan family????!!!!<br /><br />Alhamdulillah respon seluruh umat Islam di Tanah Air Tercinta Indonesia sangat positif. Udah beberapa hari ini, tidak terhitung sudah jumlahnya aksi simpatik, demo kepada pemerintah, aksi galang dana yang dilakukan oleh umat islam yang masih peduli dan hati nuraninya masih sehat. Baik dari kalangan mahasiswa, santri, ulama, bahkan masyarakat pun turut andil dalam berbagai aksi yang terjadi dimana-mana.<br /><br />Namun ada hal yang sering terjadi di dalam tubuh warga INdonesia yaitu masyarakat indonesia terkadang cepat dan responsif dalam menanggapi Isu seperti ini, namun juga setelah itu lupa. Aksi dengan semangat, teriakan takbir yang menggema, galang dana yang begitu antusias namun setelah itu tidak ada langkah kongkrit kedepan yang dilakukan sebagai bentuk pembelaan kita terhadap palestina dan penolakan terhadap serangan Israel. Karena ternyata Teroris sekelas ISRAEL itu sudah tidak bisa lagi diomongi dengan bahasa manusia, namun harus diomongi dengan bahasa PEMBALASAN dan PEPERANGAN!!!<br /><br />Namun masalahnya juga, tidak semua dari umat islam saat ini bisa membantu secara langsung (jihad qital) ke palestina sana. lalu langkah apa yang mesti kita lakukan untuk tetap membantu mereka????yaitu dengan memboikot produk-produk mereka.<br /><br />Banyak orang yang ketika ditawari solusi ini mereka akan akan berkata :"alah, ngapain??toh yang boikot paling hany sedikit orang, jadi ya ga ngefek", atau "Lalu kita akan pake apa jika kita mau boikot produk mereka???kan hampir semua barang adalah produk mereka???<br /><br />ikhwatifillah, jangan anggap remeh pemboikotan yang kita lakukan. karena terbukti bahwa dibeberapa negara yang berani memboikot produk mereka, masih hidup, negaranya masih berdiri, masyarakatnya tidak mati kelaparan dsb. Malah dengan pemboikotan itu menyebabkan kerugian untuk ISRAEL DAN AMERIKA.<br /><br />Oleh karena itu jangan pernah kita berhenti dan putus asa untul terus membantu saudara2 seakidah kita di Palestina karena itu bentuk yang paling nyata dan kongkrit untuk menghancurkan para zionis Yahudi secara perlahan.<br /><br />AYO BOIKOT PRODUK-PRODUK ISRAEL DAN AMERIKA!!!!<br /><br />ALLAHU AKBAR!!!!<br /><br />by: irrhabiyyun<br /><br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-31958139321919514012008-08-19T16:57:00.003+08:002009-04-13T15:06:13.128+08:00untuk Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lojpHGcjHOikdVHMPJKtmtVRGD60QfJT74-fHIRIjB1Ghw_JYI9iSF9rF-Z_8ac0y6mjz-6hQnJfqduAQ9P3YPA4Z_PMPXXmUmKv1Eppq6vLmmM1KD3hxxILfKQ-JH7bmaEzLuyItNs/s1600-h/images.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lojpHGcjHOikdVHMPJKtmtVRGD60QfJT74-fHIRIjB1Ghw_JYI9iSF9rF-Z_8ac0y6mjz-6hQnJfqduAQ9P3YPA4Z_PMPXXmUmKv1Eppq6vLmmM1KD3hxxILfKQ-JH7bmaEzLuyItNs/s200/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5236151247206306722" border="0" /></a>Kalau diibaratkan dengan rentan umur manusia, maka umur 63 tahun adalah masa-masa untuk mempersiapkan diri menyongsong kematian. Di umur ini manusia mengalami berbagai penyakit, mulai ada penurunan panca indra, dan tanda-tanda lainya menuju akhir umurnya. Walaupun tidak bisa disamakan umur sebuah bangsa dengan mannusia, tapi nnampaknya yang terjadi dengan Indonesia mendekati hal-hal seperti itu. Waktu lebih dari setengah abad mengalami kemerdekaan dalam arti lepas dari penjajahan bangsa asing, ternyata bangsa Indonesia belum bisa merasakan kemerdekaan yang seutuhnya. Kemerdekaan sebuah negara tidak hanya proses pertukaran pemerintahan daripada satu golongan pemerintah kepada satu golongan pemerintah lain yang lebih berhak. Akan tetapi pada hakikatnya, kemerdekaan tanah air adalah nikmat terbesar karunia Allah. Kemerdekaan negara merupakan pembebasan jiwa rakyatnya dari keadaan belenggu nilai-nilai yang mengikut perintah penjajah kepada nilai bersandarkan kebenaran dan hakikat; pembebasan akal dan pikiran rakyat belenggu kebodohan dan kejahilan kepada cahaya ilmu dan hikmah; pembebasan akal-budi rakyatnya dari keruntuhan akhlak dan pelanggaran moral dan etika kepada pembentukan nilai-nilai murni dan akhlak tinggi; pembebasan rakyat dari belenggu kemiskinan menuju kehidupan sejahtera.<br /><br />Indonesia memang telah lama lepas dari penjajahan bangsa asing. Namun pada hakikatnya saat ini ternyata masih banyak saja hal-hal yang justru tidak mencerminkan kemerdekaan sesungguhnya. Rakyat Indonesia saat ini masih dijajah oleh kebodohan, ketidaktertiban, kebohongan, korupsi, dan sebagainya yang menyebabkan kesejahteraan itu belum sampai kepada masyarakat seluruhnya. Ini tentu bertentangan dengan makna merdeka tadi. Belum lagi ketika para generasi mudanya dijajah oleh berbagai jenis pemikiran,budaya,hiburan dan hal-hal yang menimbulkan kerusakan lainnya yang berasal dari luar. Penyebab itu semua yang paling mendominasi adalah karena begitu banyaknya sisi yang telah jauh menyimpang dari nilai-nilai kebenaran<br /><br /><span id="fullpost"><br />Negeri Paradoks<br /><br /> Indonesia negeri yang kaya, tetapi rakyatnya miskin. Sangat mengherankan kan memang, ketika melihat karunia yang di berikan Allah SWT kepada negeri ini dan kondisi rakyat yang mendiami negeri ini. Negeri Inmdonesia adalah negeri yag mempunyai potensi menjadi negara besar. Berbagai macam sumber daya alam telah tersedia. Tanah yang luas dan subur sehingga hampir semua jenis tumbuhan bisa di tanam , luas perairan dengan beraneka ragam kekayaan laut yang memukau, curah hujan yang tinggi di dunia, sumbe air bersih yang cukup bila dikelola dengan baik dan sebagainya. Berbagai macam mineral kelas dunia seperti batu bara, gas alam, iron ore, mangan, protelium, uranium, bauksit, emas, quarts, sulphur, tembaga, zinc, timah yang terdapat di Indonesia adalah pra syarat bagi sebuah bangsa untuk bisa menjadi negara maju. Kebutuhan akan pangan sangat terpenuhi apabila dikelola dengan baik karena negara Indonesia adalah negara agraris.<br /><br /> Ketika melihat potret Indonesia saat ini maka kita akan menemui kenyataan paradoksnya sebuah negeri kaya. Indonesia, Negara Agraris berpenduduk ± 230 juta jiwa menjadi negara pengimpor pangan yang sangat besar. Kenyataann lain yang bisa di temui di sektor pertanian adalah bahwa 82 % tenaga kerja berada di pertanian/pedesaan dan UMKM/sektor informal. Namun 63 % kemiskinan berada di pedesaan, 42 % dari total pengangguran terbuka ada di pedesaan/pertanian. Padahal 83 % kabupaten/kota ekonominya berbasis pertanian. Kemudian yang cukup membuat miris adaolah Indonesia negara yang mayoritas ( sekitar 85 % lebih) penduduknya adalah muslim, akan tetapi Indonesia menjadi salah satu negara yang tingkat korupsinya tertinggi di dunia. Negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah, akan tetapi tidak membuat pendapatan negara menjadi besar. Karena banyaknya investor asing yang menguasai sumber-sumber kekayaan negeri ini. Hal inilah yang kemudian menyebabkan sampai sat ini belum terwujudkan kemakmuran dan kesejahteran rakyat secara merata. Indonesia belum merdeka. Karena bangsa yang miskin sesungguhnya tidak merdeka.<br /><br />Dicari Pahlawan Indonesia<br /><br /> Memperjuangkan kemerdekaan adalah cerita tentang kepahlawanan. Lahirnya kemerdekaan adalah buah kerja dari kepahlawanan. Maka membicarakan kemerdekaan Indonesia tidak akan bisa lepas dari shirah pahlawan Indonesia. Kata Ust.Anis Matta “Pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang mempunyai naluri kepahlawanan”. Sejarah menunjukkan bahwa negeri ini terbebas dari penjajahan disebabkan pula oleh peran para pahlawan. Para pahlawan dahulu ketika berjuang senantiasa mengedepankan nilai-nilai keberanian, kesabaran, pengorbanan, kompetisi, optimistis, dan siap sedia dengan segala kemungkinan saat itu. Nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar tetap menjadi basis utama filosofi perjuangan mereka. Makna kemerdekaan yang ada di kepala para pahlawan saat itu adalah membebaskan Indonesia dari penindasan dan tirani oleh pihak-pihak yang berusaha mencengkeram Indonesia untuk kepentingan kekuasaan.<br /><br /> Ditengah – tengah budaya-budaya yang mengikis jiwa-jiwa kepahlawanan manusia indonesia, dibutuhkan sebuah pembangkit yang dapat melahirkan para pahlawan itu untuk mencapai kemerdekaan sejati bagi rakyat Indonesia. Kedatangan Islam ke alam dunia ini membawa pesan dan sifat kemerdekaan. Islam menyeru manusia supaya membebaskan diri dan pemikiran mereka daripada belenggu jahiliah dan kemusyrikan terhadap Allah Ta’ala, membebaskan diri daripada perhambaan dan membebaskan negara daripada cengkaman musuh. Islam dalam arti kata kesejahteraan, kedamaian dan keamanan semuanya menjurus kepada hakikat kemerdekaan. Islam juga yang bersifat merdeka dalam arti kata lain bermaksud bebas dari keruntuhan akhlak dan kemurkaan Allah. Lantaran itu, Islam telah berjaya menyelamatkan manusia dari sistem perhambaan terhadap manusia ataupun hawa nafsu yang diselaputi oleh syirik, kekufuran, kemungkaran dan kemaksiatan. Seorang penyair Arab yang bernama Ahmad Syauqi berkata dalam syairnya yang mempyai makna :”Kekalnya bangsa kerana mulianya akhlak, runtuhnya bangsa kerana runtuhnya akhlak”. Nampaknya umat Islam Indonesia perlu merenungi kembali pesan-pesan kepahlawanan yang dibawa oleh agamanya. Agar para pahlawan itu lahir dari umat Islam Indonesia sendiri, untuk mencapai kemerdekaan hakiki bagi bangsa ini. Karena sesungguhnya yang belum merasakan keerdekaan itu adalah umat islam yang menjadi mayoritas penduduk negeri ini.<br /><br /> Usia bangsa ini akan terus bertambah setelah kemerdekaanya. Namun cita-cita besar para pahlawan kemerdekaan bangsa ini belumlah tercapai. Misi dari foundhing fathers negara kita untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara berperadaban dunia masih jauh dari angan. Dan tugas dari generasi penerus merekalah untuk menyelesaikan perjuangan yang telah mereka rintis. Karena pada hakikatnya kemerdekaan dari penjajahan bangsa asing bukanlah akhir dari perjuangan. Akan tetapi menjadi pintu gerbang menuju perjuangan selanjutnya, dan menggapai kemerdekaan yang lebih hakiki. Masih ada harapan dan asa di negeri ini untuk maju, karena HARAPAN ITU MASIH ADA.<br />BANGKITLAH NEGERIKU.............................<br /><br />tulisan ini karya akh Robi P untuk bahan Kiri KAMMI edisi 5<br /></span>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-32610256325162661132008-08-14T20:54:00.002+08:002008-08-14T20:58:25.557+08:00ngoprak kastrat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqz-QnG10GUM7iviMwsMfuGXNVqj96g85O-uKyzR0plBUHd23wKtsXdlNFgXwxtb1jFTxjo26b-_MD4DwSjAPZcuPyxci2aSEEy6Uh_upPa_FrzkVJXATc4XQsUZStfWs3OhY2fnaM39w/s1600-h/images.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqz-QnG10GUM7iviMwsMfuGXNVqj96g85O-uKyzR0plBUHd23wKtsXdlNFgXwxtb1jFTxjo26b-_MD4DwSjAPZcuPyxci2aSEEy6Uh_upPa_FrzkVJXATc4XQsUZStfWs3OhY2fnaM39w/s200/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5234356891076937986" border="0" /></a>Assalamu’alaikum wr. wb,<br /><div style="text-align: justify;"> <br /> Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah terhadap Rosulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya dan orang-orang yang terus berjuang demi tegaknya Islam hingga akhir zaman.<br /><br /> Mahasiswa sebagai agent of change, agent of control harus selalu kritis dan tegas terhadap segala permasalahan yang terjadi. Kemerdekaan yang sering diasosiasikan degan kebebasan dari suatu penjajahan,kata “Merdeka” yang sering didengunkan oleh bangsa ini tapi tak juga kita memahami makna hakikinya. Maka dengan peringatan hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia alangkah baiknya tidak hanya kita warnai dengan gegap gempita perayaan dan perlombaan disana-sini saja,tetapi marilah moment ini kita jadikan sebagai momentum untuk menemukan makna kemerdekaan yang sesungguhnya bagi negeri kita tercinta. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang saudara untuk hadir dalam acara <span style="font-weight: bold;">NGOPRAK (Ngobrol Antar Pergerakan)</span> yang Insya Allah akan dilaksanakan besok pada,<br /></div><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />hari/tanggal : Agustus 2008<br />waktu : pkl 15.30-selesai<br />tempat : Taman PPI UB<br />tema : 63 Tahun Indonesia Merdeka,Sekali Merdeka tetap Merdeka!!! (Sebuah diskusi Intelektual,Objektif, dan Solutif dalam menyikapi momentum hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia untuk menemukan makna kemerdekaan yang hakiki).<br /><br /> Demikian undangan ini, besar harapan kami terhadap saudara untuk berkenan hadir dan mensukseskan acara ini. Terima kasih.<br /><br />Wassalamu’alaikum wr. wb.<br /><br /><br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-84756229645032523432008-08-14T20:24:00.002+08:002008-08-14T20:27:39.293+08:00SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNYiYc3nn4LBFT_JBik1BqeuoVshQAZhpebfmLsKz859L_6llWU47DY0rUmEJCj6FUzKddkrQm_6fEgrjS73g-kdm9v6xyVX6e5SabOITKkSBqLuATSMhvvWGU_1WgcAVAqTaLOl5K_1c/s1600-h/images.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNYiYc3nn4LBFT_JBik1BqeuoVshQAZhpebfmLsKz859L_6llWU47DY0rUmEJCj6FUzKddkrQm_6fEgrjS73g-kdm9v6xyVX6e5SabOITKkSBqLuATSMhvvWGU_1WgcAVAqTaLOl5K_1c/s200/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5234348993486435986" border="0" /></a>17 Agustus tahun 45<br /><div style="text-align: justify;">Itulah hari kemerdekan kita<br />Hari merdeka, nusa dan bangsa<br />Hari lahirnya bangsa Indonesia,MERDEKA........<br /><br />Sebuah syair salah satu lagu kebangsaan negara kita yang mungkin semua rakyat di negeri ini bisa melantunkannya.Lagu yang selalu kita dengar saat peringatan 17 Agustus-an digelar di pelosok negeri ini.Tapi sayang, jarang sekali kita melantunkannya dengan khidmad, kita melantunkannya tanpa menghadirkan ruh perjuangan pahlawan-pahlawan kemerdekaan untuk merebut kemerdekaan itu.Oleh karena itu dirasa sangat perlu bagi kita untuk merenungkan dan mengingat kembali sejarah bagaimana para pahlawan kita dengan sangat gigih berjuang sehingga pada akhirnya bisa meneriakkan kata MERDEKA untuk bangsa dan tanah air tercinta.<br /><br />Dalam setiap peringatan hari kemerdekaan,masyarakat negeri ini selalu disibukkan dengan menyiapkan berbagai hiasan di sana-sini,menyusun rangkaian acara peringatan hari kemerdekaan tanpa sambil menyelami apa hakikat makna kemerdekaan itu sebenarnya.Kata MERDEKA hampir selalu diasosiasikan dengan kebebasan dari bentuk penjajahan kaum kolonioalis.</div><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />Enam puluh Tiga tahun yang silam kata itu memang diteriakkan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat kemerdekaan yang diberikan kepada bangsa ini, yang berarti telah lepasnya tali kekang penjajahan atas negeri ini. Coba kita telisik lebih jauh dan lebih dalam lagi,bahwa para pahlawan kita telah mewariskan kemerdekaan kepada bangsa ini.Kemerdekaan yang membuat bangsa kita bebas untuk mengatur dan menentukan nasibnya sendiri tanpa ada tekanan dan campur tangan kolonialisme sehingga dapat mencapai kehidupan masyarakat yang adil,makmur,dan sejahtera.Itulah cita-cita bangsa kita..<br /><br />Yang menjadi pertanyaan besar saat ini adalah jangan-jangan kita salah dalam mengisi kemerdekaan ini?Sehingga saat ini seakan-akan kata merdeka itu hanya terucap di bibir saja tanpa menemukan makna hakikatnya.Melihat kondisi bangsa kita sekarang ini, rasanya masih jauh dari hakikat kemerdekaan yang sebenarnya.Ketika kita meneriakkan kata merdeka, maka seharusnya tidak ada lagi masyarakat miskin yang kelaparan sampai harus meregang nyawa,ketika kita merdeka,seharusnya tidak ada lagi suatu bentuk kekotoran politik yang hanya memanfaatkan rakyat untuk memperebutkan kekuasaaan yang sebenarnya mereka tidak memahami rakyat,ketika kita merdeka seharusnya bangsa ini berkuasa di negerinya sendiri,tetapi nyatanya masyarakat negeri ini hanya sebagai buruh di negeri sendiri dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan milik orang asing yang berkuasa di negeri ini.Semua itu adalah bentuk lain dari penjajahan di negeri ini.<br /> <br />Kita sebagai mahasiswa yang senantiasa menghujamkan dalam hati bahwa kita akan senantiasa berkontribusi untuk negeri dalam mewujudkan cita-cita bangsa ini,maka kita harus memperjuangkan kemerdekaan ini sampai menemukan makna hakikatnya.Tidak cukup hanya dengan merenungi nasib bangsa ini saja, tetapi solusi-solusi konkret dari tangan-tangan kita amat dinanti oleh bumi pertiwi dengan menjadi penerang ditengah kegelapan yang telah dialami bangsa ini. Tidak ada pilihan selain bersatu untuk menyatukan tekad dalam memperjuangkan hakikat kemerdekaan bangsa ini.Maka kita harus bersatu dan bangkit untuk memberikan kontribusi terbaik untuk negeri,sehingga sampai pada akhirnya kita dapat meneriakkan kata MERDEKA itu lagi dalam makna yang sesungguhnya.<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-54512843244688970832008-08-01T11:06:00.001+08:002008-08-01T11:10:56.988+08:00pemimpin muda<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKI6A36IaDdS2wt71hgPity4amWWQCRBrPfpdi65qPgyHee94JYYhDA18du4KTzlFP0kTV1yoV7ZMBTcoyuPRLYHWHvphmFMS27rrmB2gT-E9QXjdPCZsjKJoMcXHYCV-zZ9maWSZSdT8/s1600-h/images.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKI6A36IaDdS2wt71hgPity4amWWQCRBrPfpdi65qPgyHee94JYYhDA18du4KTzlFP0kTV1yoV7ZMBTcoyuPRLYHWHvphmFMS27rrmB2gT-E9QXjdPCZsjKJoMcXHYCV-zZ9maWSZSdT8/s200/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5229381311463356690" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link style="font-weight: bold;" rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIKHWAN%7E1.MUJ%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.judul, li.judul, div.judul {mso-style-name:judul; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Kaum Muda, Asa dan Perubahan
<br />
<br /></span></span><o:p></o:p> <div style="text-align: justify;">Tahun ini tepat 80 tahun kaum muda Indonesia merayakan peristiwa bersejarah mengenai kesadaran akan pentingnya berhimpun dalam satu bangsa, satu nusa, dan satu bahasa, yang bernama Indonesia. Kesadaran ini lahir sebagai antitesis politik Belanda yang memecah-belah sebuah bangsa besar yang hidup di Nusantara. Dengan mengikrarkan sumpah pemuda, sesungguhnya pemuda saat itu menunjukkan kapasitas dan kesiapannya untuk menjadi pemimpin bangsa.
<br />
<br />Slogan “Harapan dan Perubahan” menjadi tema kampanye Barack Obama pada pemilihan presiden di AS. Dengan tema ini, Obama mampu membangkitkan histeria massa sehingga dukungan kepadanya begitu luar biasa.
<br />
<br />Dukungan terhadap Obama tidak hanya datang dari warga AS yang menginginkan perubahan. Dukungan itu juga bergema di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahkan, di Indonesia ada perkumpulan tersendiri yang memberikan dukungan atas tampilnya Obama dalam pemilihan.
<br />
<br />Apa yang terjadi pada fenomena Obama menunjukkan bahwa masyarakat AS begitu mengharapkan angin perubahan. Masyarakat AS sudah bosan dengan kebijakan yang telah menyeret anak-anak mereka ke ladang pembantaian di Irak dan Afghanistan. Mereka mulai bosan dengan kebijakan ekonomi negara yang membuat mereka harus antre mendapatkan kebutuhan sehari-hari akibat kebijakan Pemerintahan Bush yang mengonversi bahan pangan menjadi energi.
<br /></div><div style="text-align: justify;" class="fullpost">
<br />Kita menyaksikan demam Obama menggejala di mana-mana. Meski spirit Obama menggetarkan kaum muda Indonesia, itu belum cukup membawa mereka pada satu keberanian menantang pendahulunya dalam kompetisi kepemimpinan bangsa. Berbagai survei menunjukkan kaum muda belum tampil secara maksimal sehingga belum dapat diidentifikasi oleh masyarakat sebagai orang yang layak untuk memimpin bangsa.
<br />
<br />Kongres Majelis Pemuda Indonesia sebagai acara pemanasan menuju Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang digelar di Riau 22-24 Juli 2008 diharapkan menelurkan formulasi bagi tampilnya kaum muda pada level kepemimpinan nasional. Bagaimana pun, KNPI sebagai wadah berhimpun berbagai organisasi massa kepemudaan memiliki potensi dan sekaligus tanggung jawab yang besar untuk melahirkan kepemimpinan nasional yang berasal dari kaum muda.
<br />
<br />Modal sejarah
<br />Tahun ini tepat 80 tahun kaum muda Indonesia merayakan peristiwa bersejarah mengenai kesadaran akan pentingnya berhimpun dalam satu bangsa, satu nusa, dan satu bahasa, yang bernama Indonesia. Kesadaran ini lahir sebagai antitesis politik Belanda yang memecah-belah sebuah bangsa besar yang hidup di Nusantara. Dengan mengikrarkan sumpah pemuda, sesungguhnya pemuda saat itu menunjukkan kapasitas dan kesiapannya untuk menjadi pemimpin bangsa.
<br />
<br />Gagasan sumpah pemuda merupakan narasi besar yang mendorong manusia di Nusantara terbawa arus perubahan yang tak terbendung. Orang-orang yang hidup dengan berbagai bahasa dengan kesadarannya belajar dan mau menggunakan bahasa Indonesia. Narasi besar kaum muda tidak berhenti di situ. Mereka juga mewujudkannya dalam satu langkah besar, yakni deklarasi Indonesia merdeka.
<br />
<br />Sejarah mencatat jika pemuda tidak mendesak Soekarno dan Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mungkin sampai saat ini Indonesia masih terjajah. Indonesia merdeka adalah narasi besar yang hinggap di seluruh sanubari rakyat Indonesia sehingga mereka rela berkorban untuk Indonesia merdeka.
<br />
<br />Peran pemuda Indonesia, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan, tidak terbantahkan lagi. Jejak sejarah kaum muda pascakemerdekaan dapat kita lihat misalnya ketika Sudirman menjadi jenderal pertama dan sekaligus panglima di republik ini dalam usia masih sangat muda. Sudirman adalah kaum muda yang telah memimpin pergerakan Indonesia melawan Belanda dengan keberanian, kecerdasan, dan keikhlasan yang luar biasa sehingga pantas jika namanya begitu melegenda.
<br />
<br />Dengan prestasi kaum muda Indonesia ini, tidak berlebihan jika Ben Anderson, pengamat politik Indonesia, meyakini sejarah Indonesia adalah sejarah pergerakan kaum muda. Dalam setiap fase sejarah, kepemimpinan kaum muda adalah motor penggerak perubahan zaman. Ben Anderson mengatakan, “Akhirnya saya percaya bahwa watak khas dan arah dari revolusi Indonesia pada permulaannya memang ditentukan oleh kesadaran pemuda ini.” Apa yang telah disimpulkan oleh Ben Anderson sedianya cukup bagi kaum muda untuk berani bergerak ke tengah dan berkompetisi merebut kepemimpinan bangsa. Kaum muda memiliki modal sejarah yang sangat besar bagi kelahiran dan pembangunan bangsa.
<br />
<br />Sudah tiba masanya kaum muda tidak hanya berhenti menjadi saksi perebutan kursi yang dilakukan kaum tua. Bukan lagi waktunya kaum muda hanya bertindak sebagai operator dari generasi yang terbukti gagal, kemudian berusaha merebut kekuasaan kembali. Tetapi, harus mampu melahirkan generasi kepemimpinan baru yang lebih mampu memberi harapan dan perubahan. Itu tidak lain ada di tangan kaum muda Indonesia.
<br />
<br />Harapan Indonesia
<br />Media massa secara lengkap telah menceritakan berbagai derita anak bangsa serta paradoks yang muncul. Misalnya, di saat negara surplus beras dan merasa perlu untuk ekspor, pada saat yang sama sebagian rakyatnya justru sedang berjuang melawan lapar. Tak terbayangkan bagaimana ketika negara begitu gencar melakukan kampanye antikorupsi, pelaku korupsi justru aparatnya sendiri.
<br />
<br />Berbagai paradoks itu muncul karena perilaku lama yang tidak sesuai dengan semangat baru masih memiliki kuasa atas kepemimpinan di negeri ini. Meski banyak bukti sejarah menunjukkan peran pemuda meraih kejayaan bangsa, sepertinya sederetan bukti itu tidak cukup bagi elite lama menempatkan pemuda sebagai human capital bagi negeri ini.
<br />
<br />“Setiap massa ada orangnya”, begitu pepatah Arab mengatakan. Ketika bangsa ini terpuruk oleh beragam citra negatif di dunia internasional, seperti citra pelanggar HAM, negara terkorup, negara dengan tingkat daya saing rendah, dan berbagai citra negatif lainnya, kaum mudalah yang dapat diandalkan mengklarifikasi semua citra negatif itu dengan prestasinya. Kaum muda berkali-kali diharapkan melakukan perubahan dan menjaga eksistensi citra baik Indonesia.
<br />
<br />Kita menyaksikan seorang anak penjual rokok kaki lima di Bekasi, misalnya, telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional dengan menjadi juara catur dunia tahun 2007 di Yunani. Beberapa siswa terbaik kita juga menjadi juara olimpiade fisika.Olahraga juga lebih hebat dengan hadirnya beberapa atlet muda berbakat yang menjuarai beberapa cabang. Sedianya semua itu menjadi inspirasi untuk dapat memberikan peran kepemimpinan yang lebih besar bagi kaum muda.
<br />
<br />
<br />Yang muda yang berkuasa
<br />Bergulirnya reformasi telah mengubah banyak hal dalam kehidupan. Perubahan itu hendaknya mendorong kaum muda untuk dinamis dan cerdas membaca realitas zaman. Tentu tidak mungkin menggunakan paradigma lama untuk menyelesaikan persoalan hari ini. Sebagaimana dikatakan oleh Peter Drucker, seorang ahli manajemen modern, masalah terbesar dalam menghadapi krisis bukan terletak pada krisis itu sendiri. Masalah terbesar adalah ketika kita menyelesaikan krisis hari ini dengan logika masa lalu.
<br />
<br />Kaum muda Indonesia perlu berkaca pada keberanian John Tyler Hammons, ketika ia datang ke tengah masyarakatnya dan menawarkan diri untuk memimpin mereka. John mahasiswa 19 tahun di Universitas Oklahoma yang terpilih sebagai wali kota Muskogee, wilayah di sebelah timur laut negara bagian Oklahoma, AS. Dari seluruh suara di daerah yang telah dihitung, John Tyler memenangi 70 persen suara dan mengalahkan calon lain yang berusia lebih tua darinya.
<br />
<br />Semoga kita (kaum muda) memiliki keberanian menawarkan solusi bagi bangsa dengan merebut kepemimpinan hari ini, sebagaimana ditunjukkan oleh John Tyler.
<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-47235565534727265062008-07-26T21:36:00.002+08:002008-07-26T21:43:57.943+08:00pilar - pilar kemenangan da'wah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuG3_G3JtDJBEHaqslliXAuAvwh5X4q3t0GrCYCWEx12DCcLPvF_fLHPSty5DUwakj4Xz2hHKCrmrgJBegT-PvMApkD3Gwu7sJ4TBcIgzw_Dsu_tr1aOsySTyUYmnJBL5HgmxeWQGgznY/s1600-h/1.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuG3_G3JtDJBEHaqslliXAuAvwh5X4q3t0GrCYCWEx12DCcLPvF_fLHPSty5DUwakj4Xz2hHKCrmrgJBegT-PvMApkD3Gwu7sJ4TBcIgzw_Dsu_tr1aOsySTyUYmnJBL5HgmxeWQGgznY/s200/1.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227318027034200418" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah, perjalanan dakwah di Indonesia dalam batas-batas tertentu telah mengalami banyak kemajuan dan kesuksesan. Para da’i sudah banyak yang memasuki wilayah-wilayah strategis dalam berbagai lapangan kehidupan. Dan dakwah sekarang ini sudah memasuki mihwar muasasi, yaitu fase di mana dakwah mulai tampil dan mengembangkan aktivitasnya di berbagai macam lembaga, baik lembaga keagamaan, pendidikian, sosial, ekonomi maupun politik. Bahkan dengan eksisnya beberapa partai Islam di pentas nasional, dakwah telah memasuk mihwar dauli, fase mengelola negara.<br /><br />Kesuksesan dan capaian-capaian dakwah jika diukur dengan realitas masyarakat, khususnya umat Islam, tentu masih jauh. Karena secara umum yang dominan sekarang masih kekufuran dan kemaksiatan. Peradaban masyarakat dunia masih dikuasai oleh negara-negara sekuler dan kufur seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Cina, Hindia dan Korea. Sedangkan kondisi internal umat Islam masih dihadapkan berbagai macam kendala dan tantangan, kendala kebodohan, kemiskinan, dan kelemahan di berbagai macam lapangan kehidupan.</div><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />Sehingga, ketika dakwah memasuki fase baru, bukan berarti permasalahan semakin berkurang, tetapi semakin bertambah. Dan pada saat yang sama, berarti dakwah telah memasuki fase yang berat, penuh tantangan dan risiko. Semua problematika dakwah, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat maupun negara harus menjadi konsens dan perhatian juru dakwah. Keberhasilan dan capaian-capaian hasil dari dakwah dari terbukannya dunia baik berupa harta maupun kedudukan harus dikapitalisasikan untuk meningkatkan peran dakwah dalam skala yang lebih luas lagi. Bukan malah menjadi fitnah dan bumerang yang membahayakan perjalanan dakwah dan sekaligus para dai.<br /><br />Sejarah dan realitas merupakan bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa para dai dapat bersabar dan tahan uji ketika menghadapi kesulitan dan kekurangan harta, namun banyak yang jatuh ketika menghadapi kemudahan, gemerlapnya harta dunia, megahnya kedudukan dan manisnya wanita. Sehingga untuk menjaga komitmen para dai terhadap dakwah dibutuhkan kematangan iman dan takwa (sisi ruhiyah) serta kematangan pemahaman dan ilmu (sisi fikriyah). Kemudian menjaga keseimbangan antara kedua sisi tersebut. Allah swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (Ali Imran: 102)<br /><br />Kematangan iman dan takwa hanya dapat diperoleh dengan menempuh proses-prosesnya. Sai’d Hawwa menjelaskan dalam kitabnya Al-Mustakhlash (Mensucikan Jiwa) yang merupakan syarh dari kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Gazali, menyebutkan ada 13 poin untuk menuju kematangan ruhiyah (iman dan takwa). Ke-13 poin itu harus dilaksanakan oleh para dai secara konsisten, yaitu sholat, zakat dan infak, puasa, haji, tilawah Al-Qur’an, dzikir, tafakkur, mengingat kematian dan pendek angan-angan, muraqabah, muhasabah, mujahadah dan mu’aqabah, amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad, khidmah dan tawadhu, mengetahui pintu-pintu masuk syetan ke dalam jiwa dan menutup jalan-jalannya, dan mengenal penyakit-penyakit hati dan cara melepaskannya.<br /><br />Sedangkan untuk meraih kematangan pemahaman dan ilmu tidak ada cara lain selain terus belajar dan belajar, membaca dan membaca sampai akhir hayatnya. Etos belajar harus terus ditingkatkan bagi setiap dai muslim sehingga dia mencapai karakteristik rabbani. “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Ali Imran: 79)<br /><br />Sholat adalah pilar utama untuk meraih kematangan iman dan takwa. Maka hendaknya para dai senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas sholatnya. Kualitas sholat seseorang dapat dilihat dari 5 faktor yaitu khusu’, menjaga syarat, rukun dan kesempurnaan pelaksanaan, tepat waktu, berjamaah dan dilaksanakan di masjid (mushola). Begitu juga para dai tidak boleh melupakan sholat-sholat tambahan seperti qiyamul lail, rawatib, dhuha, dan lain-lain. Jika kewajiban sholat telah dilalaikan para dai, maka mereka lebih lalai lagi dalam melaksanakan kewajiban yang lain.<br /><br />Komitmen dalam menegakkan sholat telah dicontohkan secara sempurna oleh Rasulullah saw. sahabat dan generasi salafu shalih dari umat ini. Hadits Rasulullah saw. menyebutkan: Dari Al-Aswad berkata, saya bertanya kepada ‘Aisyah r.a., “Apa yang dilakukan Rasulullah saw. ketika bersama keluarganya?” Aisyah r.a. menjawab, “Beliau saw. membantu kerjaan keluarganya tetapi jika datang waktu sholat maka bangkit untuk sholat.” (HR Bukhari). Umar bin Khattab r.a. akibat lalai melaksanakan sholat ‘asar berjamaah, maka ia menghukum dirinya sendiri dengan menginfakkan kebunnya yang membuat ia lalai. Begitulah karakteristik generasi terbaik dari umat Islam sebagaimana diceritakan langsung dalam Al-Qur’an.<br /><br />Seterusnya mereka harus disiplin melaksanakan faktor-faktor lainnya. Zakat dan infak dapat menyembuhkan sifat kikir dan menumbuhkan kedermawanan, shaum sebagai sarana mengendalikan hawa nafsu dan penguat kemauan, haji menumbuhkan jiwa pengorbanan, tilawah Al Qur’an meningkatkan iman dan melembutkan hati, dzikir dan do’a mendekatkan diri kepada Allah, amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad melatih keberanian, mengenal berbagai macam penyakit hati dan pintu-pintu syetan agar kita tidak jatuh pada maksiat dan kesesatan, tawadhu dan khidmah sebagai sarana penghilang kesombongan, muraqabah, muhasabah, mujahadah, dan mu’aqabah agar tidak tertipu dan lalai serta senantiasa bersungguh-sungguh dalam taat kepada Allah. Tafakkur untuk menajamkan pemikiran dan perasaan dan mengingat kematian supaya tidak cinta dunia dan segala tipuannya. Para dai juga harus waspada terhadap pintu-pintu masuk syetan dan bahaya penyakit hati.<br /><br />Adapaun untuk mematangkan pemahaman dan ilmu, para dai harus senantiasa belajar dan membaca. Yusuf Qardhawi menyebutkan 6 macam ilmu dan tsaqafah yang harus dipelajari dan dikuasai oleh setiap dai, yaitu Ilmu-ilmu syariah, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu sain dan teknologi, dan ilmu-ilmu yang terkait dengan informasi dan berita atau masalah-masalah realitas.<br /><br />Dakwah adalah suatu pekerjaan yang paling mulia, proyek besar dan warisan para nabi. Sehingga dibutuhkan persiapan dan bekal bagi para dai untuk naik ke puncak kemuliaan. Kerja keras yang dilakukan secara berjamaah dan amal jama’i serta penguasaan realitas kehidupan yang kuat. Sehingga ada tiga kunci untuk meraih kesuksesan dakwah baik dalam sekala individu maupun jamaah, dalam sekala lokal, nasional, regional maupun internasional. Tiga kata kunci itu adalah rabbaniyah, waqi’iyah dan jama’iyah.<br /><br />1. Rabbaniyah Dakwah<br /><br />Rabbaniyah adalah kata yang berlawanan dengan madiyah (materialisme) dan juga berlawanan dengan ruhbaniyah (kependetaan). Rabbaniyah berasal dari kata rabb (Allah yang Maha Pencipta dan Pemelihara). Artinya dakwah yang bersumber dari wahyu Allah (Al-Qur’an dan Sunnah) dan berorientasi pada Allah; Dakwah yang mengajak pada Islam dan untuk merealisasikan Islam. Ketika Rib’i bin Amir diutus kepada Rustum, penguasa Parsia, maka dia berkata, “Kami diutus Allah –bagi orang-orang yang mau– untuk membebaskan manusia dari penyembahan pada manusia menuju penyembahan pada Rabb manusia, dari kezhaliman agama-agama menuju keadilan Islam, dan dari sempitnya dunia menuju luasnya dunia dan akhirat.<br /><br />Ungkapan Rib’i ini sangat jelas, jelas dari sisi visi dan misi dakwah. Dan dari ungkapan ini menjelaskan bahwa kesuksesan dakwah sangat terkait dengan rabbaniyah manhaj, rabbaniyah da’i dan rabbaniyah hadaf atau sasaran. Tetapi ketika dakwah menjauh dari nilai-nilai rabbaniyah, dan lebih berorientasi pada materi dan kebendaan, maka Allah tidak akan menolongnya, dan yang berlaku adalah logika matematis dimana semua akan diposisikan sama. Dan inilah yang ditakutkan oleh Umar bin Khattab ra. ketika kader dakwah bermaksiat kepada Allah, maka logika yang berlaku adalah logika matematis, dimana yang akan menang adalah mereka yang memiliki sarana, prasarana dan persenjataan yang lebih lengkap.<br /><br />Rabbaniyah juga lawan dari Rahbaniyah (kependetaan), yaitu dalam berdakwah tidak berorientasi pada ketaatan pada Allah, tetapi ketaatan pad pendeta atau pemimpin dakwah. Sehingga akan memunculkan kultus pada pemimpin dan berujung pada ketaatan buta yang tidak dilandasi pada kebenaran. Ketaatan pada pemimpin baik benar atau salah. Dan kondisi ini akan memunculkan pemimpin yang diktator, sulit menerima nasehat, kurang aspiratif dan tidak menumbuhkan suasana syuro’. Allah swt. berfirman, “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu mempelajarinya.” (Ali ‘Imran: 79)<br /><br />Terkait dengan turunnya ayat di atas, Ibnu Abbas berkata, berkata Abu Rafi’ al-Quradhi, “Ketika Pendeta dan Rahib dari Nashrani dan Yahudi Najran berkumpul bersama Rasulullah saw. , maka Rasul saw. mengajak mereka masuk Islam.” Mereka berkata, “Wahai Muhammad, apakah engkau menginginkan kami menyembahmu sebagaimana Nashrani menyembah Isa?” Rasul menjawab, “Maha suci Allah, kami menyembah selain Allah, atau menyuruh menyembah selain Allah. Bukan untuk itu aku diutus dan diperintah”. Maka turunlah ayat tersebut.<br /><br />Ayat ini berisi larangan penyembahan kepada para nabi dan rasul yang mendapat risalah kenabian. Dan jika larangan ini terkait dengan para nabi, maka larangan kepada selain nabi lebih utama. Berkata al-Hasan al-Bashri, “Tidak layak bagi orang beriman memerintahkan manusia menyembah para da’i dari orang beriman.” Berkata, “Karena dahulu suatu kaum satu sama lain saling menyembah, yaitu bahwa ahli kitab menyembah pendeta dan rahib mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam.” (At-Taubah: 31). Disebutkan dalam al-Musnad bahwa ‘Adi bin Hatim berkata, “Ya Rasulullah kami tidak menyembah mereka.” Rasul saw. bersabda, “Ya, sesungguhnya mereka menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal dan ahli kitab mengikutinya. Itulah ibadah ahli kitab kepada pendeta dan rahib.”<br /><br />Ibnu Abbas berkata, “Jadilah Rabbani, yaitu pemimpin, ulama, dan orang yang santun.” Berkata al-Hasan, “Fuqaha, ahli ibadah dan ahli taqwa.” Berkata ad-Dahak, “Bagi orang yang belajar Al-Qur’an harus faqih yaitu mengetahui maknanya.” Jadi, para rabbani adalah orang yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik belajar maupun mengajar. Mereka menyuruh beribadah dan taat pada Allah, bukan taat pada dirinya. Dan kalaupun taat pada dirinya, dalam konteks taat pada Allah swt. Mereka senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Islam bukan berorientasi pada materi dan keduniaan.<br /><br />Rabbani atau rabbaniyah adalah karakterisitik atau sifat dari orang dan lainnya. Maka rabbaniyah harus melekat pada dakwah, manhaj (pedoman), masdar (sumber), hadaf (sasaran), dai, qiyadah, dan jamaah. Dan warna inilah yang harus dominan dalam gerakan dakwah, “Warna (celupan) Allah, siapakah yang paling baik warnanya melebihi warna Allah, dan kami beribadah kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 138)<br /><br />2. Waqi’iyah<br /><br />Waqi’iyah yang dimaksud di sini ialah bahwa dakwah harus dapat berjalan dalam raelitas manusia dan tidak menjauh dari realitas manusia. Bahkan dakwah harus dapat menyelesaikan problematika yang dihadapi manusia. Sehingga para dai harus menguasai Fiqhul Waqi’i<br /><br />Fiqih Waqi adalah ilmu yang membahas tentang pemahaman terhadap suatu kondisi kontemporer, seperti faktor-faktor yang berpengaruh pada masyarakat, kekuatan yang menguasai suatu negara, pemikiran-pemikiran yang ditujukan untuk menggoncang aqidah dan jalan-jalan yang disyariatkan untuk memelihara umat dan ketinggiannya baik pada saat sekarang maupun yang akan datang (Fiqhul Waqi, Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umr).<br /><br />Jika salah satu fokus yang akan kita bahas itu pemuda dan mahasiswa, maka cakupannya di antaranya: pengetahuan tentang realitas mahasiswa secara keseluruhan dan mahasiswa muslim sekarang, faktor-faktor yang mempengaruhi mereka, kekuatan yang berpengaruh pada mereka, pemikiran-pemikiran yang berkembang di antara mereka dan yang merusak akidah mereka. Dan terakhir, bagaimana solusi untuk memperbaiki mereka dan merubahnya sesuai tuntunan Islam.<br /><br />Realitas mahasiswa muslim di Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan realitas umat Islam di Indonesia. Dan realitas umat Islam di Indonesia merupakan bagian dari realitas umat Islam secara keseluruhan. Oleh karenanya seluruh umat Islam, di dalamnya mahasiswa muslim harus mengetahui realitas itu semua kemudian ikut aktif menyelesaikan problem yang dihadapi dengan selalu mengacu skala prioritas.<br /><br />Realitas umat Islam sekarang di seluruh dunia hampir memiliki kesamaan. Apalagi dengan semakin majunya teknologi informasi. Realitas itu dapat disimpulkan menjadi dua masalah besar. Pertama, jahlul umat ‘anil Islam (bodohnya umat Islam terhadap Islam). Kedua, saitharotul a’daa (umat Islam dikuasai musuh Islam). Dari realitas besar inilah semua umat Islam yang mengetahui dan sadar akan ajarannya harus memberikan saham dalam menyelesaikan problematika umat. Rasulullah saw. bersabda, dari Hudzaifah Bin Yaman r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang tidak memperhatikan urusan umat Islam, maka bukan golongan mereka.” (At-Tabrani)<br /><br />Adapun realitas perjuangan umat Islam di seluruh dunia sangat terkait dengan perjuangan umat Islam di Palestina, Timur Tengah, Afghanistan, dan Irak. Nampaknya perubahan peta politik dunia akan sangat dipengaruhi dengan pertarungan gerakan Islam Palestina yang dipimpin Hamas melawan Yahudi Israel, kaum muslimin Afghanistan dan Irak melawan penjajahan Amerika, gerakan Islam di Timur Tengah menghadapi rezim pemerintahan masing-masing, dan gerakan Islam di Pakistan melawan kaum Hindu di India.<br /><br />Sedangkan realitas Umat Islam di Indonesia tidak terlepas dengan dua masalah besar tersebut, yaitu bodohnya umat akan ajaran Islam dan orang-orang kafir dan musuh-musuh Islam yang menguasai umat Islam dan kekayaan negerinya. Dua sebab inilah yang menyebabkan semua sistem kehidupan di Indonesia menjadi rusak. Sistem politik sangat sekuler dan dikuasai politikus yang sekuler dan rusak. Ekonomi yang berkembang adalah ekonomi kapitalis yang bersandar pada sistem perbankan ribawi dan pasar bebas yang tidak melindungi kaum yang lemah. Kehidupan sosial sangat buruk jauh dari moral Islam. KKN masih mendominasi sistem kehidupan sosial dan birokrasi pemerintahan. Tingkat kerusakan sosial sangat parah. Narkoba, seks bebas, pornografi, dan bentuk kerusakan sosial selalu menghiasai kehidupan di masyarakat. Sistem pendidikan sangat rapuh dan tidak melahirkan manusia yang bertakwa.<br /><br />Kondisi sosial politik negara Indonesia dan negara muslim lain dapat digambarkan sebagaimana hadits berikut: Segeralah menuju kematian, jika menemui 6 hal; pemimpin bodoh, banyak polisi, menjual hukum, meremehkan (menumpahkan) darah, memutus persaudaraan dan orang menjadikan Al-Qur’an seruling yang dinyanyikan dan menjadi rujukan walaupun paling minim pemahamannya.” (HR Ahmad)<br /><br />Jika 6 kondisi tersebut dominan dalam suatu bangsa, maka Rasulullah saw. seolah menganjurkan untuk mati saja. Hadits ini adalah peringatan kepada unsur kebaikan dan reformis dalam suatu bangsa baik ulama, cendikiawan, pemuda dan mahasiswa untuk mencegah terjadinya kerusakan masal dengan melakukan dakwah, amar ma’ruf nahi mungkar dan perbaikan atau reformasi.<br /><br />Berbicara tentang reformasi, maka mahasiswa adalah pilar yang senantiasa berada di garda terdepan, dan sejarah telah membuktikannya. Rezim Orde Lama dan Orde Baru jatuh karena tekanan mahasiswa. Walaupun mahasiswa dan mahasiswa muslim di Indonesia masih bagian dari produk keluarga-keluarga mereka dan produk dari masyarakat mereka serta produk dari bangsanya, dan mahasiswa tidak dapat dipisahkan dengan realitas sosial politik masyarakat dan bangsa Indonesia, namun dibanding dengan unsur bangsa lainnya, merekalah yang masih relatif bersih dan komitmen pada agenda reformasi. Oleh karena itu, mereka harus segera menyelesaikan problem internalnya, melakukan konsolidasi kemudian keluar melakukan reformasi secara menyeluruh. Utamanya reformasi terhadap kerusakan yang ada dalam tubuh pemerintahan dan sistemnya. Dan kunci kekuatan kaum pelajar dan mahasiswa adalah idealisme: kecerdasan, sikap kritis, dan kepekaan sosial; keberanian; dan pengorbanan.<br /><br />Realitas umat Islam sekarang sangat terkait dengan periodisasi kekuasaan yang telah diprediksi oleh Rasulullah, dimana era sekarang adalah era kepemimpinan malikan jabariyan atau kepemimpinan orang-orang yang zhalim dan tidak menerapkan syariat Islam. Oleh karena itu aktivitas yang terpenting dalam era sekarang adalah berdakwah mengembalikan ajaran Islam dalam tataran kehidupan pribadi muslim, keluarga, masyarakat, dan negara.<br /><br />Agar para dai dan aktivis muslim mengetahui kondisi riil secara nyata, maka mereka harus senantiasa berinterkasi dengan setiap peristiwa yang dihadapinya. Peristiwa dan kejadian setiap saat muncul dan berkembang, maka para dai tidak boleh lalai terhadap hal-hal yang terkait dengan kejadian yang berakibat pada kemajuan dan kemunduran umat dan berupaya menganlisa setiap peristiwa tersebut untuk kemudian berupaya mencari solusinya sesuai dengan fiqih syar’i. Maka fiqih syari’i tidak akan begitu efektif dan menyelesaikan masalah jika tidak menguasai waqi atau realita. Begitu realita yang dihadapi umat harus senantiasa diarahkan agar sesuai dengan fiqih Syar’i.<br /><br />3. Jama’iyah<br /><br />Jama’ah (lembaga/organisasi) adalah keniscayaan dalam dakwah dan kesuksesan dakwah. Dan amal jama’i harus menjadi bagian tak terpisah yang dilakukan para dai. Umar bin Khattab r.a. berkata, “Sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan jama’ah, tidak ada jama’ah kecuali dengan imarah, tidak ada imarah kecuali dengan taat dan tidak ada taat kecuali dengan baiat.” Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Islam tanpa ditopang dengan sistem, maka akan dikalahkan oleh kebatilan yang ditopang dengan sistem.” Dan era sekarang adalah era jaringan dan jama’ah.<br /><br />Amal Jama’i dapat dilakukan dalam dua dimensi. Pertama, amal jama’i antara sesama dai secara perorangan dalam satu gerakan dakwah. Kedua, amal jama’i yang dilakukan antara dua lembaga, dua yayasan, dan dua harakah dakwah atau lebih untuk kemaslahatan Islam dan umat Islam. Amal jama’i dalam bentuk yang pertama sudah biasa dilakukan, tetapi amal jama’i bentuk kedua masih sangat jarang dilakukan.<br /><br />Jika antar partai dapat berkoalisi untuk tujuan pragmatis, kenapa antar gerakan Islam tidak dapat beramal jama’i untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Dan sesungguhnya di sinilah rahasia kemenangan dakwah dan kunci mendapat rahmat dari Allah. “Kalau Rabbmu menghendaki, maka Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih. Kecuali yang dirahmati oleh Rabbmu.” (Hud: 118). Rasulullah saw. bersabda, “Allah tidak menyatukan umat ini pada kesesatan. Dan tangan Allah bersama jama’ah.” (Al-Hakim).<br /><br />Proyek amal jama’i antar harakah itu sangat penting, karena sejatinya setiap harakah memiliki kelebihan masing-masing. Ada yang memiliki kelebihan dalam pendekatan kepada umat yang masih awam dan bergelimang dalam kemaksiatan. Mereka berhasil melakukan tabligh dan membuat banyak umat Islam yang insaf dan menegakkan shalat serta berakhlak mulia. Jama’ah ini sangat banyak dan tersebar keseluruh dunia. Mereka juga sangat bersemangat untuk mendakwahi non muslim di negara-negara barat.<br /><br />Ada juga harakah lain yang memiliki kelebihan dalam penyebaran fikroh Islam khususnya masalah khilafah Islam. Pemikiran-pemikiran Islam berhasil mereka angkat untuk melawan pemikiran sekuler dan pemikiran barat. Dan karya-karya para pemikir gerakan ini layak untuk jadi kajian pemikiran Islam versus pemikiran sekuler. Sementara ada harakah lain yang memiliki kelebihan dalam ta’shil (menjaga keaslian) akidah dan syariah dari kemusyrikan dan bid’ah.<br /><br />Amal jama’i itu semuanya terkait dengan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya orang-orang beriman. “Dan Allahlah yang yang menyatukan hati-hati orang beriman. Jika engkau infakkan seluruh kekayaan yang ada di muka bumi, engkau tidak dapat menyatukan hati-hati orang beriman, tetapi Allahlah yang menyatukan hati-hati mereka. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana. Wahai Nabi, cukuplah bagimu Allah dan orang-orang yang mengikuti dari orang beriman.” (Al-Anfaal: 33-34). Dan puncak dari kesuksesan dakwah, ketika gerakan Islam berhasil menyatukan umat. Jadi, saat berinteraksi dengan siapapun seorang dai harus selalu ingat bahwa dirinya adalah unsur perekat umat. Bukan pelebar jurang perbedaan. Wallahu a’lam.<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-28606881681406886972008-07-26T21:16:00.003+08:002008-07-26T21:20:56.091+08:00Merebut Masa Kini Dengan Setting Masa Depan<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirYi_Q9jlEn3pK7ihoSHB00xJH024IwpcDQEdXFIDHiM_LqrUHY4lCd93KI2KuBe2rx7R4nkDxiwVA5-CNf48UxD7pZFNaDbgjU0mG3UujrTU1sakWbhaLsPoZpH8d9otjgy5CJhLRBd8/s1600-h/1.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirYi_Q9jlEn3pK7ihoSHB00xJH024IwpcDQEdXFIDHiM_LqrUHY4lCd93KI2KuBe2rx7R4nkDxiwVA5-CNf48UxD7pZFNaDbgjU0mG3UujrTU1sakWbhaLsPoZpH8d9otjgy5CJhLRBd8/s200/1.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227311737461623010" border="0" /></a>Merebut masa kini dengan setting masa depan adalah semangat inti yang mewarnai seluruh tulisan buku ini. Merebut masa kini berarti bahwa kita ingin hidup dan hadir di hari ini dan saat ini. Tidak hidup di masa lalu dan tidak pula hidup di alam mimpi. Kita ingin hidup exist sekarang, bukan adanya seperti tiadanya. Atau kepergiaannya tidak dihiraukan apalagi ditangisi, atau bahkan keberadanyaannya tidak diharapkan. Kita ingin bahwa hidup saat ini memberikan banyak manfaat pada kepentingan manusia sebanyak-banyaknya. Tapi mengapa seolah-olah kehidupan tidak berpihak pada kita, justru yang nampak di era masa kini dimanfaatkan dan dikendalikan oleh ‘orang lain’.<br /></div><br />Dalam konteks peradaban, masa kini umat manusia telah direbut oleh Barat dan kekuatan-kekuatan kapitalisme. Umat Islam dan bangsa Indonesia sama sekali tidak exist. Yang terjadi malah lebih parah, umat Islam (dan bangsa ini) mengikuti kehendak Barat. Jika yang terjadi secara dominant demikian, maka hal ini adalah alamat tragedi bagi kemanusiaan. Lihat saja, permainan ekonomi dunia yang menggunakan ekonomi kapitalisme liberal, telah membawa manusia pada jurang kehancurannya. Yang kaya semakin kaya raya dan yang miskin semakin tersingkirkan. Dalam politik luar negeri pun demikian, negara-negara dunia ketiga tidak diperbolehkan menggunakan nuklir sekalipun untuk kebaikan dan damai. Tapi negara-negara kapitalis diperbolehkan menggunakan nuklir bahkan boleh mengancam negara-negara yang mengganggu kepentingannya di negara-negara kawasan. Hal ini sangat menyedihkan, terutama bagi umat Islam yang memiliki potensi kebaikan seharusnya tampil memimpin dunia ini kepada kebaikannya yang hakiki.<br /><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />Kenyataan persoalan-persoalan umat Islam dan bangsa kita memang persoalan yang penting untuk kita renungkan, hal itu bukan berarti mengajak kita untuk meratapi lalu termenung, justru sebaliknya fenomena-fenomena itu harus memantik kita untuk mendiagnosanya secara cermat dan mengobatinya dengan sabar.<br /><br />Sebagaimana dijelaskan dalam kata pengantar, tulisan ini adalah rangkaian tulisan tadabbur al-Qur’an yang menawarkan kita untuk bangkit melakukan perbaikan diri dan kolektivitas keummatan dan kebangsaan kita. Satu hal yang menjadi asumsi saya dalam membangkitkan potensi diri dan kolektivitas kita bukanlah berangkat dari permasalahan, ‘karena diri dan organ yang berangkat dari permasalahan itu sesungguhnya ia bermasalah’ ujar teman saya. Kita dapat bangkit kembali secara permanent bukan pula dari adanya common enemy (musuh bersama), sebab jika ternyata musuh itu berbalik menjadi kawan, pergerakan kita sudah tidak bersemangat lagi sebab musuh sudah tidak ada, bisa jadi lama-lama pergerakan akan terhenti. Yang membuat kita bangkit dan bergerak secara permanent dan herois adalah karena berangkat dari visi, cita-cita, dan tujuan. Rencana tentang masa depan itulah yang memicu kita bergairah dan berobsesi untuk selalu memacu diri mencapai finis masa depan yang kita gariskan. Persoalannya dari mana kita menyusun masa depan.<br /><br />Teori Masa Depan<br />Memprediksi dan menyusun rencana masa depan dapat digali dari teori-teori berikut ini. Pertama masa depan terletak di Masa Depan itu sendiri. Kedua, masa depan terletak di Masa Lalu. Ketiga, masa depan terletak di Masa Kini, dan terakhir masa depan terletak di dalam al-Qur’an.<br /><br />Terletak di Masa Depan (prediksionisme)<br />Teori Masa depan terletak di masa depan menyatakan bahwa kenyataan masa depan itu belum terjadi dan hanya akan terjadi pada saatnya kelak. Karena belum terjadi, maka masa depan itu terletak di masa depan itu sendiri. Untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, alat ukur yang digunakan dari teori ini adalah melakukan prediksi. Dengan memprediksi, maka apa yang akan terjadi di masa depan dapat diduga.<br />Sebenarnya teori masa depan ada di masa depan ini adalah satu hal yang mutlak, namun persoalannya bagi kita yang ingin berjalan ke masa depan apakah hanya diam memprediksi apa yang akan terjadi? Yang kita inginkan bukanlah menjadi pengamat masa depan an sich lebih dari itu adalah menjadi pelaku di masa depan. Agar teori prediksionisme ini lebih aplikatif maka alat yang digunakan bagi para pelaku perubahan di masa depan adalah dengan melakukan perencanaan. Dengan menjalankan rencana maka sesuatu itu akan terjadi.<br /><br />Memprediksi = Menduga/Mengetahui sesuatu di Masa Depan<br />Merencanakan = Mewujudnyatakan sesuatu di Masa Depan<br /><br />Perencanaan adalah ilmu alat untuk lebih mendekatkan diri kita pada realitas masa depan. Walaupun kita tahu sebagai manusia yang lemah, bahwa apapun rencana kita, tapi Allah jualah yang menentukan. Allah berfirman, “tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi esok hari” (QS. Lukman: 34). Ayat ini menjelaskan bahwa perencanaan apapun mengenai masa depan bersifat nisbi, bukan mutlak, yang mutlak hanyalah Allah.<br /><br />Memprediksi maupun merencanakan sesuatu dua-duanya bersifat nisbi karena ia adalah upaya untuk menggapai masa depan. Yang perlu digarisbawahi dalam perumusan masa depan bagi umat dan diri kita adalah menyandarkan segala tujuan itu hanya pada Yang Mutlak. Dengan menyandarkan diri pada Yang Mutlak masa kini dan masa depan, maka kita mendapat pencerahan yang jelas, karena arahannya satu dan tidak bercabang-cabang. Dengan menentukan satu tujuan (Objective) maka segalanya dapat diarahkan pada tujuan itu secara terpadu.<br /><br />Di dalam surat al-Insyiqaq ayat enam, Allah telah menjelaskan bahwa sesungguhnya semua manusia tengah menuju pada-Nya disadari ataupun tidak. Bagi yang menyadarinya maka ia harus bersungguh-sungguh menyandarkan diri dan perencanaannya hanya pada-Nya, menuju-Nya, dan menjalankan dengan cara yang diinginkan-Nya.<br /><br />Allah menginformasikan, “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” (QS. Al-Insyiqaq: 6).<br /><br />Perencanaan membangkitkan umat dan bangsa harus disadari dalam rangka menuju dan karena-Nya. Dengan menyandarkan pada-Nya maka seluruh aktivitas menuju masa depan harus mengikuti alur yang telah dirumuskan dalam syari’ah(jalan)-Nya.<br /><br />Bagi yang tidak menyandarkan diri pada dan menuju-Nya, maka ia akan mengalami apa yang digambarkan al-Qur’an sebagai berikut:<br />Dan barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka dia bagaikan jatuh dari langit, lalu disambar burung, atau dihempas angin ke tempat yang jauh. (QS. Al-Hajj: 31)<br /><br />Orang yang tidak memiliki orientasi ketuhanan, ia akan selalu kebingungan, sering terombang-ambing, dan tidak ada tempat mengadu yang hakiki atas segala persoalannya, maka ia menjadi mudah goyah dan putus asa. Jadi, memprediksi masa depan dan merencanakan diri dan umat ke masa depan harus dengan mengikuti jalan dan informasi-informasi yang dikabarkan Tuhannya melalui perantaraan wayhu dan para utusan-Nya.<br /><br />Terletak di Masa Lalu (romantisme)<br />Orang-orang Barat jika ingin mengetahui nasib sebuah bangsa di masa depan maka ia akan mempelajari masa lalu bangsa itu. Dengan mendeteksi fakta-fakta yang telah terjadi pada bangsa dan komunitas itu, dengan mudah dapat diduga akan seperti apa nasib bangsa itu di masa depan. Karenanya mereka sangat kuat penjagaan data-data dan arsip-arsip sejarah bangsa-bangsa. Karenanya juga mereka lebih mengenal bangsa itu melebihi para penduduk bangsa itu sendiri. Penduduk sebagai pelaku, biasanya abai terhadap apa-apa yang telah dilakukan oleh kaumnya sebelumnya, karena bagi mereka yang penting adalah hari ini dan esok hari. Tapi bagi kalangan orang-orang yang memiliki kepentingan politik, untuk menghegemoni suatu bangsa, mereka membaca ‘tubuh’ bangsa itu secara komprehensif dari masa lalu hingga masa ia hidup.<br /><br />Dengan membaca masa lalu akan didapatkan keterangan-keterangan yang berharga, setidaknya dalam dua hal yakni: sesuatu yang tetap dan yang berubah-ubah. Karakter apa yang tetap pada bangsa itu dan pola-pola apa yang dapat berubah pada bangsa itu akan disikapi secara berbeda. Dengan mengetahui data-data pasti apa yang terjadi di masa lalu, mereka dapat melakukan intervensi sosial, ekonomi, politik, budaya, dan pemikiran dengan caranya yang kreatif. Seperti misalnya, apakah bangsa Indonesia adalah bangsa yang disiplin, jika ya maka pendekatannya adalah pendekatan formal. Sebaliknya jika bangsa Indonesia adalah bangsa penurut dan tidak efisien, maka ia akan dijajah dengan cara harus tunduk pada aturan mereka.<br /><br />Teori masa depan terletak di masa lalu, cukup banyak digunakan dalam berbagai kesempatan baik dalam proses perencanaan diri maupun perencanaan organisasi dan negara. Dalam merencanakan diri, sebelum merumuskan visi yang ideal, maka perlu membaca sejarah diri terlebih dahulu agar ketika cita-cita ideal itu tidak tercapai tidak jatuh dengan keras. Makanya dengan membaca sejarah diri menjadikan diri kita lebih arif dan lebih realistis.<br /><br />Bagitu pula dalam upaya membangkitkan umat yang sempat berjaya selama seribu tahun memimpin dunia, tapi karena pergerakan peradabannya mengalami deklinasi selama seratus tahun lebih, maka upaya penyehatannya tidak bisa satu dua tahun, perlu ada jangka waktu tertentu untuk mengalami terapi dan uji coba pengobatan.<br /><br />Teori masa depan terletak di masa lalu ini disebutkan juga di dalam al-Qur’an surat al-Hasyr ayat 18 berikut ini:<br />Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa-apa yang telah dipersiapkan untuk esok, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)<br /><br />Ayat ini menganjurkan kita untuk melihat masa lalu yang sudah terjadi atau yang disiapkan untuk menuju masa depan. Dengan menganalisasi masa lalu akan didapat bagaimana format masa depan bangsa ini. Tapi jika kita tela’ah lebih lanjut penggunaan lafdziyah pada ayat ini, akan ditemukan bahwa ‘memperhatikan’ atau ‘melihat’ masa lalu itu tidak menggunakan lafadz ra’a (melihat), tetapi nadhara yang di antara varibel katanya adalah an-nadhariyah atau dalam bahasa kita diartikan teori. Lafadz nadhara adalah lafadz yang berarti melakukan teoritisasi. Jadi yang diperintahkan di dalam ayat ini adalah melakukan teoritisasi sejarah. Dengan melakukan analisis atau teoritisasi sejarah akan diketemukan tingkat kemampuan bangsa atau umat ini untuk bangkit kembali. Maka dari sanalah sejarah masa depan akan terbentuk.<br /><br />Di sisi lain ayat ini juga memerintahkan kita untuk melakukan perencanaan diri menuju masa depan itu. Sebab masa depan itu hanya akan ditemui oleh para pelaku jika ia merencanakan diri. Jadi masa depan sebetulnya adalah kumpulan perencanaan yang mengalami kesepakatan-kesepakatan, benturan-benturan, dan kompromi-kompromi. Ustadz Anis Matta mengatakan jika memperhatikan secara seksama, “bahwa ayat pendek ini diapit oleh dua perintah bertaqwa dua kali, itu artinya bahwa ekspresi terkuat dari ketaqwaan adalah merencanakan diri.”<br /><br />Terletak di Masa Kini<br />Madzhab yang mengatakan bahwa masa depan terletak di masa kini adalah madzhab realis. Yakni bahwa masa depan yang kita bicarakan itu adalah masa kini itu sendiri. Juga yang dimaksud dalam pandangan masa depan terletak di masa kini itu adalah bahwa apa yang dilakukan di masa kini akan berdampak pada realitas yang akan berkembang kemudian di masa depan. Tradisi yang diujicobakan saat ini lama kelamaan akan menjadi karakter yang terbawa-bawa hingga ke masa depan. Kenyataannya memang demikian, karena jika pun kita memiliki rencana yang teratur rapi dan sistematis jika tidak diaplikasikan rencana itu tidak akan mewujud nyata. Oleh karena itu, perencanaan di masa depan sangat ditentukan oleh kenyataan hari ini.<br /><br />Teori masa depan terletak di masa kini menjelaskan bahwa apa yang terjadi di masa depan tergantung dengan usaha kita saat ini. Ustadz Hasan al-Banna mengatakan bahwa hari ini adalah hasil dari mimpi kita kemarin, dan masa depan adalah hasil mimpi kita sekarang. Persoalannya apakah kita memimpikan sesuatu yang akan terjadi di masa depan dan bekerja penuh untuk mewujudkannya. Maka jawabannya jika kita bermimpi dan bekerja, masa depan akan terbentuk oleh kenyataan hari ini. Demikianlah bagi mereka yang menjalankan hidup dengan visi besar dan perencanaan, ia akan menjalankan hari-harinya dengan bermakna. Dan dia akan selalu waspada jika apa yang sudah direncanakan itu akan mengalami kegagalan. Oleh karenanya mereka yang menjalani hidup hari ini-nya dengan penuh makna akan menkimati proses dan perjuangan yang berliku. Dan karenanya pula ia harus bersabar menjalankan proses itu.<br /><br />Allah berfirman,<br />Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu. Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu. Dan kamu akan dikembalikan kepada yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata; maka Dia akan memberitakan kepadamu tentang apa yang kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105)<br /><br />Berkenaan dengan ayat di atas, yang terpenting bagi kita sebagai makhluk yang tidak tahu kapan jadwal ajal tiba adalah bekerja dan bekerja, beramal dan beramal. Dan amal yang kita kerjakan bukanlah amal yang sia-sia melainkan amal yang memiliki nilai yang unggul. Nilai yang unggul ini sebenarnya bisa karena banyak faktor, di antaranya adalah niat (visi) maupun kualitas kerja dan manfaatnya itu sendiri.<br /><br />Kerja yang visioner mungkin dapat kita ambil contoh tentang tiga orang badui Mesir di zaman kuno yang tengah mengangkat batu. Ketiga-tiganya mengangkat batu yang sama beratnya dengan keringat yang sama derasnya. Tapi ketika ditanya, tampak perbedaan niat atau visi kerjanya, dan dari sinilah justru kualitas nilainya dapat diperhitungkan. Coba perhatikan bagaimana mereka menjawab pertanyaan yang sama ini:<br />“Apa yang sedang anda kerjakan wahai budak?”<br />Budak pertama menjawab, “Apa kamu tidak melihat saya sedang kelelahan mengangkat batu berat ini?”<br />Setelah budak pertama lewat, budak kedua ditanya lalu dia menjawab, “Aku sedang membangun piramida.”<br />Lalu, budak ketiga ditanya juga setelah budak kedua lewat, dia menjawab begini, “Aku sedang membangun peradaban Mesir.”<br />Coba bandingkan, dari satu pekerjaan yang sama ditanya dengan pertanyaan yang sama tapi dijawab dengan jawaban yang menunjukkan kualitas yang berbeda. Kira-kira mana budak yang visioner dan sangat memaknai hidup hari-harinya itu? Saya yakin anda bisa menjawab dengan cerdas.<br />Jadi, masa depan terletak di masa kini erat kaitannya dengan visi dan impian kita serta usaha kita untuk mewujudkannya, sesederhana apapun yang kita lakukan ia akan berdampak kepada alam masa depan kita.<br /><br />Terletak dalam al-Qur’an<br />Terakhir, setelah kita mengetahui masa depan terletak di tiga masa: lalu, kini, dan esok, kita perlu meyakini bahwa masa depan juga terletak di dalam al-Qur’an. Ada pendapat yang mengatakan bahwa ayat-ayat yang ber-asbabun nuzul, konon mengisyaratkan akan terjadi pengulangan dalam alam kenyataan di masa kini dan masa depan. Sejauh mana tingkat kebenaran proposisi ini perlu ada riset yang dilakukan untuk mendeteksi ‘pengulangan’ kejadian itu dalam rentang 1400 tahun pasca wahyu turun. Allahu a’lam. Yang jelas masalah masa depan dan kaitannya dengan asbabunnuzul ini termasuk masalah yang ghaib.<br /><br />Yang dimaksud dengan masa depan terletak dalam al-Qur’an adalah bahwa al-Qur’an merupakan firman Allah yang dijadikan sebagai petunjuk bagi semua manusia. Dari zaman Nabi Muhammad saw. diutus hingga umatnya di akhir zaman al-Qur’an akan selalu relevan dan menjadi panduan yang dapat membimbing manusia pada jalan kebenaran. Di dalam al-Qur’an juga termaktub informasi-informasi bersejarah, fakta informasi al-Qur’an menginformasikan kekalahan dan kemenangan Romawi dijelaskan dalam surat ar-Rum, dan itu semua disaksikan sendiri oleh para sahabat Nabi.<br /><br />Dalam konteks kita sebagai umatnya di akhir zaman, apa yang diinformasikan dalam al-Qur’an sesungguhnya adalah informasi berharga dalam merekayasa masa depan. Bisa jadi ayat-ayat yang dikatakan ayat masa depan itu karena keterbatasan manusia memahaminya, seperti langit ini bagaikan bunga mawar yang merah, di masa lalu tidak dapat dipahami, tapi di era sekarang baru diketemukan dengan teknologi astronomi yang canggih. Begitu juga dalam aspek historis dan empirikal kehidupan manusia. Al-Qur’an mengabarkan bahwa goncangan alam dan kerusakan lainnya adalah diakibatkan oleh tangan-tangan manusia, dan kabar-kabar lain yang jika diteoritisasi ayat-ayat itu akan ditemukan fakta bahwa al-Qur’an menjadi pembimbing yang paling relevan untuk pengembangan umat manusia di masa yang akan datang.<br /><br />Berkenaan dengan proyek peradaban di masa yang akan datang yang akan dihadirkan oleh umat Islam, sesungguhnya al-Qur’an telah mengabarkannya empatbelas abad yang lalu. Namun bisa jadi dalam kondisi kita yang belum melihatnya secara kasat mata maka hal itu menjadi bab keyakinan tersendiri bagi kita: tinggal apakah kita meyakininya ataukah tidak, lalu bagaimana kita mewujudkannya. Begitulah gaya al-Qur’an menghendaki agar kita bekerja dan merancang kebangkitan umat ini dengan kehendak al-Qur’an. Seperti kabar gembira bagi kaum muslimin dan umat manusia bahwa masa depan muka bumi ini akan diwariskan pada orang-orang shaleh sebagaimana termaktub di dalam surat al-Anbiya’ ayat 105:<br />Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuz), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.<br />(QS. Al-Anbiya’: 105)<br />Dalam ayat ini diisyaratkan tentang realitas masa depan bahwa muka bumi akan kembali dipimpin oleh orang-orang saleh yakni kaum muslimin. Melalui kabar ini, al-Qur’an menghendaki agar kita menyambutnya dengan gembira dengan menyiapkan diri menyongsong masa depan yang cerah bahwa esok hari adalah hari-hari kepemimpinan kaum muslimin. Bahwa peradaban dunia ini akan disokogurui oleh peradaban Islam.<br /><br />Urgensi Planning dan Filosofinya<br />Melalui kabar gembira yang disampaikan al-Qur’an tadi, maka kewajiban kita adalah merencanakan dengan cermat kebangkitan Islam itu agar kebangkitannya bukanlah kebangkitan sesaat. Yang kita inginkan bukanlah tampil sekejap dan murung kembali akibat gertakan peradaban kapitalisme, melainkan tampil dengan performance yang sempurna dan dihargai oleh peradaban lainnya. Maka dari itu sedari awal rencana kebangkitan ini bukanlah karena trend melainkan karena perencanaan.<br /><br />Pentingnya perencanaan bagi kita adalah agar kita mendapatkan panduan yang sistematis dalam melalui fase-fase kehidupan. Kehidupan tanpa rencana bisa-bisa dijebak oleh mereka yang memiliki rencana. Jika kita ingin menjadi pelaku maka mau tidak mau kitalah yang merencanakan bukan kita dimakan rencana orang lain.<br /><br />Dalam konteks individual dan kolektivitas kita, perencanaan disusun bukanlah sekedar untuk agenda sehari dua hari, melainkan merencanakan dalam skala yang lebih besar dan berjangka panjang. Sehingga peristilahan yang digunakan adalah rencana strategis atau Renstra. Pentingnya menyusun dalam jangka panjang agar kita dapat bergerak di wahana yang lebih luas. Kaum muslimin sebenarnya diperintahkan Allah agar memiliki visi yang besar dan bersifat internasional, dengan visi besar ini memungkinkan kita memiliki langkah yang strategis dan tidak mudah pragmatis. Oleh karenanya kita akan menjadi hamba-hamba-Nya yang sabar mengarungi kehidupan, sebab landasan dasarnya adalah karena kita menjadikan diri kita sebagai bagian dari strategi perubahan itu. Sebagaimana dalam firman-Nya:<br />Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhan-mu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 10)<br /><br />Secara ideologis perlunya landasan rencana strategis ini dirancang berangkat dari ayat yang menjadi teori aksioma perubahan, bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga kaum itu mengubah apa yang ada di dalam dirinya”. Ayat ini menjadi landasan bagi fiqh taghyir (fiqh perubahan), bahwa untuk melakukan perubahan diperlukan perencanaan yang sistematis.<br /><br />Secara definitif, teori kedua aksioma perencanaan perubahan itu harus berangkat dari visi besar yang dibangun di masa yang akan datang dengan berangkat dari kontinuitas sejarah yang panjang. Perencanaan strategis dalam pandangan Islam adalah bagian dari ekspresi terkuat sebuah ketakwaan. Allah berfirman:<br />“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah pada Allah dan hendaklah setiap diri menganalisa masa lalunya untuk merancang masa depan, dan bertakwalah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)<br /><br />Katakanlah bahwa masa depan itu adalah terbentuknya masyarakat Rabbani, madani, adil dan sejahtera. Dalam konteks Islam bentuk masyarakat ideal tersebut bersifat given, diberikan dari Allah, bukan hasil perabaan manusia. Maka gambaran tentang masyarakat ideal tersebut di masa depan harus dirujuk pada format yang Allah kehendaki. Al-Qur’an mengabarkan format itu melalui dua teori yakni teori masa depan ada di masa lalu dan di dalam al-Qur’an, kedua-duanya termaktub jelas sebagaimana pujian Allah terhadap negeri Saba yang dikenal dengan sebutan baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur atau negeri yang baik dan Tuhanpun mengampuni. (QS. Saba’: 15).<br /><br />Tergambar dari ayat ini bahwa format masyarakat Rabbani, madani, adil dan sejahtera itu memiliki keterpaduan dan keseimbangan antara alam material dan spiritual yang dikelola dengan baik (thoyyibah) dalam bingkai aturan-Nya (syari’ah) sehingga Dia memberikan ampunan pada penduduk tersebut. Maka, tergambar karakter dan syarat-syarat pembentukkan masyarakat seperti di atas bahwa masyarakat ideal tadi adalah masyarakat berpengetahuan (‘ilm), masyarakat yang produktif (muntijah), dan masyarakat yang professional (itqan), sehingga layak bagi Allah memberikan pada mereka kesejahteraan yang melimpah di dunia dan janji yang lebih baik di akhirat kelak.<br /><br />Dambaan kita adalah menjadikan negeri Indonesia ini dan negeri-negeri kaum muslimin sedunia sebagai negeri yang disebut al-Qur’an: baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur. Kita menginginkan agar masyarakat kita diatur Allah dan mendapatkan kemelimpahan berupa kesejahteraan material dan kenikmatan spiritual. Untuk mendapatkan hal itu semua, sesuai dengan teori aksioma pertama, maka usaha hamba-hamba-Nya untuk mencapai ke sana harus dilakukan terlebih dahulu. Jika kita berupaya, janji Allah sudah sangat jelas:<br />“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)<br /><br />Bisa dibayangkan, bagaimana kita mendapat keberlimpahan yang luar biasa dan di mana-mana, sudah barang tentu kita akan bersyukur dan menambah selalu kesyukuran kita pada-Nya. Namun cita-cita mendapatkan itu semua pada kenyataannya membutuhkan proses. Dan melalui berproses itulah kita dituntut untuk selalu sabar menuju tujuan kita yang telah kita gariskan tadi. Baik berproses maupun bercita-cita, kedua-duanya perlu dirancang dalam sebuah perencanaan. Di sinilah pentingnya rencana, bahwa dengan perencanaan, kita bergerak dengan kesadaran dan kehidupan yang kaya makna.<br /><br />Delapan Sikap Berdialektika dengan Planning<br />Setelah kita merencanakan sesuatu, baik dalam konteks pribadi maupun kolektivitas institusi kita, maka saya menyarankan agar kita memegang delapan sikap berdialektika dengan perencanaan. Berikut sikap-sikap itu:<br /><br />Pertama, tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi esok<br />Mihwar (fase) gerakan yang dirancang gerakan, organisasi, lembaga, jamaah, partai, maupun Negara adalah bentuk perencanaan strategis pengembangan dirinya dengan melakukan prediksi-prediksi masa depan sesuai dengan kapasitas institusi yang dimilikinya. Allah berfirman, “tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi esok hari” (QS. Lukman: 34). Ayat ini menjelaskan bahwa perencanaan apapun mengenai masa depan bersifat nisbi, bukan mutlak, yang mutlak hanyalah Allah. Sehingga kita mamahami mihwar institusi ini dalam kerangka yang dialekstis. Sebab perencanaan itu pada implementasinya di lapangan akan mengalami proses analisa kondisi, perhitungan resiko, pertimbangan-pertimbangan, kesepakatan-kesepakatan, negosiasi, dan perubahan-perubahan.<br /><br />Kedua, keyakinan adanya sunnah pergiliran peradaban<br />Allah telah menjanjikan bahwa kaum beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan kejayaannya kembali setelah dipergilirkan masa-masa kejayaan itu pada peradaban manusia lainnya. “… dan masa (Kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (QS. Ali Imran: 140). Namun keyakinan ini tidaklah akan mewujud nyata pada peradaban Islam kontemporer jika umatnya sendiri tidak memenuhi persyaratan-persayatan yang dibutuhkan dalam memenangkan kompetisi peradaban. Maka kerja-kerja yang signifikan setelah dilakukan perencanaan adalah memenuhi persyaratan-persyaratan itu dan sekaligus meningkatkan kapasitas diri dan supporting system-nya.<br /><br />Ketiga, keyakinan adanya sunnah pergantian masyarakat<br />Dalam konteks mikro al-Qur’an banyak mengungkapkan fenomena di masa lalu yang kemudian akan menjadi ibrah di masa mendatang dengan akan terjadi pergantian penghuni negeri. Mungkin regenerasi adalah suatu hal yang natural bagi masyarakat dan peradabannya. Namun jika merujuk pada ayat ini: “… dan jika kamu berpaling, Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).” (QS. Muhammad: 38) kita akan meyakini bahwa masyarakat yang lebih baik akan lahir, dengan izin Allah, menggantikan masyarakat sebelumnya. Tetapi juga ayat ini mengisyaratkan, sesungguhnya proses pergantian masyarakat itu sangat tergantung pada kualitas keimanan dan keshalihan kita sendiri, apakah kita adalah generasi yang akan menggantikan masyarakat sebelumnya ataukah justru kita yang digantikan Allah. Hal ini semua ditimbang dalam sebuah ketentuan dan batas-batas bahwa, pergantian itu terjadi jika kita dan masyarakat kita berpaling dari Allah.<br /><br />Keempat, perubahan itu harus dari diri masyarakat terlebih dahulu<br />Melakukan perubahan sosial tidak bisa selesai dengan menunggu burung ababil yang dikirim Allah untuk menyelamatkan masyarakat dari serangan luar dan hanya berpangku tangan tanpa melakukan perbaikan-perbaikan. Masa-masa keajaiban itu bersifat ghaib dan kita menyerahkannya pada Allah. Dalam alam pikiran rasionalitas kita, secara logis Allah menegaskan sebuah hukum alam (sunnatullah) bahwa “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sebuah kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’ad: 11). Ayat ini dengan jelas menuntut segala potensi yang kita miliki untuk melakukan perubahan, jika kita telah bergerak maka Allah pun akan membantu perubahan itu.<br /><br />Kelima, perubahan itu harus direncanakan<br />Ketidaktahuan kita akan esok hari, bukan berarti kita tidak boleh melakukan perencanaan masa depan kita. Justru dalam memenangkan kompetisi kehidupan dibutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan adalah bagian pertama dalam amal. Dengan merencanakan maka kita mendapat panduan dan gambaran arah ke mana kita bergerak. Allah menginformasikan, “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya.” (QS. Al-Insyiqaq: 6). Lafadz “kadihun-kadhan” berarti kerja keras yang memiliki nilai expert, yakni kerja yang sungguh-sungguh luar biasa. Kerja ekstra itu ditujukan untuk menemui Realitas Obyektif, Allah swt. Pekerjaan itu sendiri adalah kerja-kerja ‘ubudiyah dan khilafah, dan keduanya menuntut implementasi yang terencana. Dalam proses perencanaan ini pun harus kita sandarkan pada ketakwaan kita pada Allah. (QS. Al-Hasyr: 18)<br /><br />Keenam, perubahan itu bertahap dan kontinue<br />Perlu diingat bahwa perencanaan itu tidak serta merta dapat diimplemetasikan dengan tidak melihat realitas di lapangan. Di lapangan akan kita temukan orang-orang yang berbeda dalam memahami sesuatu. Proses memberikan pemahaman itu pun terkadang harus disampaikan secara bertahap sesuai logika yang dapat dicerna oleh kader pada saat itu. Dalam logika struktur gerakan, masing-masing daerah memiliki prioritas-prioritas dalam menyelesaikan masalahnya. Maka pada tataran level organisasi, sebuah rencana akan mengalami penyesuaian-penyesuaian dan penerjemahan-penerjemahan mulai dari nilai-nilai idealismenya, gagasan dan ide konsepsionalnya, serta program-program strategisnya, hingga operasional teknisnya. Bahkan dalam tahap perubahan itu sendiri dibutuhkan kepekaan dan kearifan lokal, sebab sudah menjadi kebijakan Allah bahwa masing-masing memiliki kondisi yang berbeda dan pemahaman yang berjenjang. “pasti kamu akan melewati tingkatan demi tingkatan” (QS. Al-Insyiqaq: 19). Maka sosialisasi sebuah ide dan gagasan harus dilakukan sebaik mungkin, sebab di interaksi dengan komunitas masyarakat yang homogen lebih mudah daripada masyarakat yang heterogen. Ayat di atas juga mengisyaratkan bahwa fase-fase perjuangan itu harus bersifat kontinyuitas. Tahap yang satu menjadi fondasi bagi tahap setelahnya. Begitu juga sebaliknya, tahap yang satu itu adalah prolog bagi tahap pengembangan berikutnya.<br /><br />Ketujuh, momen-momen kemenangan itu melibatkan Allah<br />Banyak al-Qur’an mengungkapkan bahwa di momen-momen perjuangan dan kemenangan itu Allah selalu terlibat. Dalam surah al-Anfal ayat 17 dijelaskan bahwa, “Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Maka selalulah berpegang teguh pada tali Allah dan tidak berbangga diri, sebab ketentun Allah lebih besar dari perencanaan yang kita buat sebagus apapun design-nya.<br /><br />Kedelapan, bekerjalah di medan amal<br />Pada akhirnya sebuah rencana bagaimana pun juga hanya akan menjadi goretan hitam di atas putih jika tidak diamalkan. Maka mengaplikasikan rencana itu adalah bagian dari proses penyelamatan umat dan pencapaian cita-cita Islam. Dalam kondisi apapun dan di manapun kita berada, maka bekerjalah secara proporsional dan manhaji. Beramal bukan berarti menunggu orang lain menyoroti kita terlebih dahulu, tapi beramallah seikhlasnya. Dengan beramal akan tercapai keberkahan, sebaliknya, Allah memperingatkan kita, melalui ayat ini, “Amat besar kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan sesuatu yang tiada kamu kerjakan.” (QS.Ash-Shaff: 3)<br /><br />Memiliki visi dan obsesi besar sebagai Khairu Ummah<br />Pendahuluan ini tampak panjang dan mungkin terlalu abstrak karena banyak teori yang diberikan. Sebenarnya kumpulan tulisan tadabbur al-Qur’an ini adalah dalam rangka membangun visi dan obsesi besar sebagai khairu ummah dalam diri kita dan alam lembaga yang diamanahkan pada kita sehingga dibutuhkan banyak teori dan konsep dasar yang menjadi pijakan pergerakannya. Menjadi umat yang terbaik bagi umat Islam saat ini mun.gkin tampaknya pesimistis untuk sebagian orang, tapi jika kita menguatkan kembali konsep keimanan kita, tidak layak bagi kita untuk merasa inferior: Kita harus bangkit bersama dengan visi peradaban yang mulia.<br />Allah berfirman:<br />Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (QS. Ali Imran: 139)<br />Para cendekiawan muslim mengatakan bahwa di setiap kebangkitan, selalu diawali dengan kebangkitan ilmu. Upaya menggali informasi yang termaktub dalam al-Qur’an ini adalah sebagian dari pencarian pengetahuan yang Allah berikan pada kita agar kita selalu percaya diri untuk bangkit menyongsong masa depan yang mulia. Ketahuilah bukan saja segolongan kaum muslimin yang ditunggu umatnya tampil menjadi pemimpin dunia, tetapi juga mayoritas manusia menghendaki adanya peradaban yang tampil memimpin dunia ini ke arahnya yang benar. Dan kita yakin bahwa peradaban Islam membimbing ke jalan benar itu.<br /><br />Mengapa Nabi Sulaiman<br />Bukanlah keharusan kita menentukan satu dua figur untuk kita ikuti, sebab dalam Islam, semua nabi adalah nabi-nabi kaum muslimin. Dan mereka semua adalah qudwah yang harus diteladani kaum muslimin di mana dan kapan pun mereka berada. Mengapa nabi Sulaiman dijadikan sentral pembicaraan dalam tadabbur ini? Tiada alasan yang mendasari saya mengambil figur nabi Sulaiman, selain karena sosok pribadi beliau dan kerajaannya mencerminkan spirit yang obsesif yang sangat relevan dengan realitas kita saat ini yang mencita-citakan terwujudnya khilafah Islamiyah di masa yang akan datang sebagai struktur penyangga peradaban Islam di muka bumi ini dan menjadi sokoguru peradaban bagi peradaban-peradaban manusia lainnya.<br />Sesuai teori-teori Masa Depan yang dibahas di awal tadi, setting tradisi keunggulan Nabi Sulaiman di Masa Lalu yang dikabarkan di dalam Al-Qur’an ini adalah cerminan Masa Depan yang akan digapai. Maka atas dasar pemikiran ini, kita perlu mempelajari struktur dan skema pembangunan masa depan yang digambarkan al-Qur’an melalui setting tradisi nabi Sulaiman a.s. ini serta dikontekstualisasikan dengan upaya pencapaiannya di masa kini. Di sinilah kemudian logika ‘Merebut Masa Kini dengan Setting Masa Depan’ dapat kita terapkan, yakni mendesain diri dan umat hari ini dengan setting Masa Depan yang tergambarkan dari al-Qur’an dan pengalaman masa lalu sejarah kejayaan umat terdahulu.<br /><br />Nabi Sulaiman a.s adalah raja kaum Bani Israel setelah Nabi Daud a.s. yang mendapatkan kesuksesan di berbagai segi dan sektor kehidupan secara signifikan. Al-Qur’an banyak mengelaborasi keajaiban-keajaiban yang ditampakkan di masanya. Keunikan lain yang tampak dari Nabi Sulaiman ini adalah pemberian Allah yang tidak tanggung-tanggung pada hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh serta mengoptimalisasi sumber daya yang diamanahkan padanya dengan sebaik-baiknya.<br /><br />Maka atas dasar pemikiran itu, saya mengajak anda semua untuk menelusuri bagaimana kita dapat bangkit dengan obsesi Rabbani dengan diawali tadabbur al-Qur’an terlebih dahulu agar kita menjadi sebaik-baik hamba-Nya dan hamba yang taat, sebagaimana Nabi Sulaiman yang semula terpuruk lalu bertaubat dan bangkit dengan penuh gairah melakukan perubahan hingga Allah menyebutnya…Dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shad: 30)<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-20671873345762048242008-07-26T21:09:00.003+08:002008-07-26T21:14:02.571+08:00menuju Muslim Negawawan<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPYcNOJL8mOeQCxALZliXUMppkzx8wkKxvTz7qLq7gKRDpgyyVLBMpMfB8dlUMFjiA4KYICWvmrUu74WwG6dNDv7RdT32h7gzVOCR5ykDiqkcUWHiVjIGW4Z-MhkMEAoECBK2xRG9r9QA/s1600-h/ustadz-rahmat-abdullah.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPYcNOJL8mOeQCxALZliXUMppkzx8wkKxvTz7qLq7gKRDpgyyVLBMpMfB8dlUMFjiA4KYICWvmrUu74WwG6dNDv7RdT32h7gzVOCR5ykDiqkcUWHiVjIGW4Z-MhkMEAoECBK2xRG9r9QA/s200/ustadz-rahmat-abdullah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227310036208446642" border="0" /></a>Dalam risalah kaderisasi manhaj 1427 H yang dirumuskankan oleh tim kaderisasi KAMMI pusat, ada beberapa poin penting yang menjadi titik tekan dalam mendesain kader KAMMI. Point penting tersebut adalah KAMMI mampu menciptakn kader yang berorientasi pada profil muslim negarawan. Profil muslim negarawan dalam definisi risalah kaderisasi adalah kader KAMMI yang memiliki basis idiologi islam yang mengakar, basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan.<br /></div><br />Dalam pandangan saya, profil muslim negarawan merupakan sebuah konsep ideal yang coba ditawarkan sebagai solusi atas krisis kepemimpinan yang terjadi selama ini. Oleh karenanya, profil muslim negarawan harus di praksiskan (diimplementasikan) secara ”radikal” di tingkatan kader. Oleh karenanya, seorang kader KAMMI harus mampu menyesuaikan diri dengan konsep tersebut, bahkan wajib hukumnya. Lalu perangkat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kader KAMMI dalam rangka mencapai tujuan tersebut?. Pertanyaan ini menarik untuk dimunculkan dalam kepala kita. Tentu saja ketika kita mencoba membumikan profil muslim negarawan tersebut, tentu kita harus punya modal untuk menuju ke arah tersebut.<br /><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />Menurut saya, ada beberapa poin yang harus dimiliki oleh kader KAMMI untuk mengejawantahkan profil muslim negarawan tersebut. Yang pertama adalah intelectual capital atau modal intelektual, kedua spiritualitas sosial dan ketiga adalah peran KAMMI dalam politik kampus dalam hal ini adalah keterlibatan kader dalam lembaga intra kampus. Oleh karenanya tulisan ini akan membahas lebih jauh tentang ketiga poin penting terebut.<br /><br />Modal Intelektual<br />Salah satu modal terbesar yang harus-bahkan wajib-dimiliki oleh generasi muda termasuk kader KAMMI adalah modal intelektual (intelectual capital). Untuk mengejawantahkan profil muslim negarawan, maka kader KAMMI harus memiliki intelektual yang mapan. Tapi sebelumnya, rasa-rasanya kita harus menyatukan pemahaman kita tentang makna intelektual. Karena kalau tidak seperti itu, maka akan muncul multi pretasi atas itu, sehinga pemaknaan terhadap intelektual akan bias. Untuk itu, pertanggungjawaban secara epistemologi (tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan) adalah mutlak hukumnya.<br /><br />Jalaludin Rahmat mendefinisikan intelektual sebagai gabungan dari ilmuwan, teknokrat dan moralis. Ilmuwan adalah orang yang bergelut dengan data dan gagasan analitis. Teknokrat adalah orang yang bergelut dalam penerapan paktis, sedangkan moralis adalah orang yang berjuang untuk menegakan dan menyebarakan gagasan normatif. Oleh karenanya, kalau kita mengacu pada definisi tersebut, maka ketiga variabel tersebut harus dimiliki oleh kader KAMMI. Sehingga KAMMI sebagai organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatut amal) mampu menjadikan kadernya sebagai bangunan yang kokoh karena kemapanan intelektualnya.<br /><br />Dari uraian di atas, muncul pertanyaan, kenapa harus modal intelektual?. Jelas. Modal intelektual mutlak dimiliki oleh anak bangsa sebagai perangkat untuk membaca dan menganalisa fenomena yang terjadi di sekitarnya. Semakin banyak mengkaji wacana-wacana sosial maka akan semakin peka dan semakin tinggi pembacaannya tentang kondisi kebangsaan yang terjadi hari ini.<br /><br />Kadang-kadang kita mendikotomikan (memisahkan) bahwa wacana-wacana sosial hanyalah milik segelintir orang yang bergelut dengan ilmu-ilmu sosial. Sehingga merekalah yang menjadi pengguna yang sah atas ilmu tersebut. Padahal, ilmu-ilmu sosial merupakan perangkat analisa yang paling tepat dalam menganalisa fenomena sosial yang terjadi di masyarakat kita. Di sisi lain, ada ”pengkafiran” terhadap terhadap buku-buku tertentu, lantaran diangap ke-kiri-an atau ke- kanan-an atau ekstrimlah. Bukankah ilmu adalah sesuatu yang bebas nilai?. Kenapa kita takut bersentuhan dengan buku-buku yang terlanjur kita anggap sebagai buku ”kiri”. Walaupun sebenanya saya tidak sepakat dengan pengelompokan seperti itu. Ada banyak alasan atau justifikasi untuk tidak bersentuhan dengan buku yang terlanjur diangap kiri tersebut.<br /><br />Alasan sederananya adalah takut terpengaruh oleh doktrin buku tersebut. Penulis berpendapat, kalau demikian keadaannya, maka sebaiknya orientasi membaca buku itu yang perlu kita luruskan. Jangan bukunya yang kita kafirkan atau dianggap kiri. Dalam pahaman penulis, tujuan membaca buku adalah untuk menambah referensi tentang bacaan kita bukan untuk mengambil mentah-mentah apa yang diajarkan atau doktrin buku tersebut. Pola pikir seperti ini harus diruntuhan dalam alam pemikiran kader KAMMI, agar tidak ketinggalan dari kader-kader dari elemen gerakan lain.<br /><br />KAMMI dan Politik Kampus<br />Tidak bisa dipungkiri, bahwa kampus adalah tempat bersemayamnya cadangan pemimpin masa depan bangsa. Sejarah telah membuktikan bahwa tokoh-tokoh besar dan berpengaruh pernah digembleng di kampus. Soekarno-Hatta misalnya. Kedua tokoh ini menjadi founding father bangsa ini dan menjadi tokoh sentral dalam sejarah pergerakan kemerdekaan bangsa indonesia. Kampus sebagai miniatur suatu negara, menjadi tempat yang layak, karena di dalamnya terjadi proses kaderisasi untuk menyemai benih-benih pemimpin bangsa.<br /><br />KAMMI sebagai organisasi yang berbasis ekstra kampus harus mampu memanfaantkan potensi ini. Untuk memainkan peran itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh KAMMI dalam mengoptimalkan perannya di ranah politik kampus. Pertama, penguatan kaderisasi. Pembentukan kader yang memiliki kualitas intelektual dan kepahaman sisah (politik) serta pengetahuan organisasi yang mapan mutlak dilakukan dilakoni oleh KAMMI. Proses kaderisasi tidak lagi terfokus atau bermain pada wilayah mushallah, sudah saatnya kaderisasi siyasah diserahkan sepenuhnya kepada KAMMI.<br /><br />Sebagai sebuah organisasi siasah, tentunya KAMMI harus mempertegas posisinya serta lebih cerdas memainkan perannya dalam hal keterlibatanya pada tataran kebijakan kampus. Untuk itu, penguatan basis kader adalah syarat mutlak untuk terlibat politik kampus termasuk dalam hal keterlibatannya di struktur lembaga kemahasiswaan. Di lingkup Sulsel atau boleh dibilang indonesia bagian timur ecara umum, bahwa penguatan kader di tingkat cultur (di fakultas) masih belum optimal bahkan minim dari segi kuantitas. Maka jangan heran bila kader KAMMI selalu dipersepsikan sebagai kader mushallah tulen.<br /><br />Sehingga, ketika ada kepentingan yang ingin digolkan, tak jarang terjadi pertarungan wacana antara kelompok yang anti mushalla. Bisa jadi, konflik tersebut dipicu karena style yang kita bawa sangat eksklusif sehingga komunikasi tidak terbangun dengan kuat. Dalam bahasa sederhananya adalah dakwah masih bersifat tertutup yakni masih berkutat pada mushallah dan sejenisnya. Tyidak ada maksud untuk menjauhkan kader KAMMI dari rahim asalnya. Penulis sadar betul, bahwa KAMMI lahir dari rahim masjid kampus. Namun sangat disayangkan untuk kondisi sekarang ini, kita masih terlena pada wilayah tersebut. Sekarang, sudah saatnya KAMMI hengkang dari mushallah dan berkonsentrasi secara total di wilayah siyasa untuk membangun basis yang kuat di tingkat lembaga kemahasiswaan. Biarkanlah mereka yang diberi amanah mengurus mushollah untuk mengawalnya. Sehingga akhirnya nanti hubungan yang terbangun adalah hubungan koordinasi dan saling menguatkan.<br /><br />Kedua, terlibat dalam struktur lembaga internal kemahasiswaan. Hal ini perlu, mengingat kebutuhan dakwah kampus sebahagian besar sangat ditentukan oleh kebijakan-kebijakan yang sifatnya birokratis atau berasal dari struktur kelembagaan. Oleh karenanya, membangun komunikasi yang baik dan intens dengan tokoh-tokoh mahasiswa dan penentu kebijkan ditingkat lembaga kemahasiswaan adalah suatu keharusan.<br /><br />Ketiga, membangun komunikasi dan membuka jaringan dengan pihak pengambil kebijakan di tingkat fakultas dan universitas. Dan yang tak kalah pentingnya juga adalah membangun komunikasi dengan perangkat kampus yang lainnya seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan penerbit kampus maupun radio kampus. Hal ini perlu, mengingat misi dakwah lewat jalur siyasah yang kita bawa tersebat dengan cepat dan diterima oleh semua elemen kampus.<br /><br />Keempat, membangun ketokohan. Disadari atau tidak, ketokohan merupakan suatu hal penting yang dapat mempengaruhi tingkat penerimaan terhadap suatu oraganiasi yang representasikan. Sehingga pencitraan terhadap oraganisasi yang diwakilinya juga akan semakin bagus. KAMMI pun harus meakukan hal yang serupa. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memunculkan ketokohan. Misalnya melalui forum diskusi, bedah buku, seminar dan menyampaikan gagasan sert ide-ide cerdas melalui media, baik di tingkat kampus maupun media massa atau bila perlu dengan menulis dan menerbitkan buku.<br /><br />Spiritualitas Sosial<br />Salah satu perdebatan yang menggairahkan dikalangan aktivis dakwah adalah bagaimana mengejawantahkan nila-nilai ke-Tuhan-an dalam diri kita atau disebut dengan kesalehan pribadi. Selama ini, orientasi dakwah hanya berkutat pada upaya mewujudkan kesalehan pribadi bukan pada kesaehan social. Maka jangan heran, kalo ada kelompok dakwah yang mengklaim merekalah yang paling benar. Kondisi ini sangat rentan dengan konflik internal. Misbah Sohim Haris menegaskan bahwa makna dakwah yang lebih luas adalah upaya untuk menciptakan sebuah komunitas yang meniti dan memegangi kebenaran dan kebaikan. Jadi, tujuan dakwah yang paling tinggi adalah terciptanya sebuah tatanan masyarakat yang baik, indah, tinggi dan luhur atau dalam terminologinya Fazlur Rahman disebut sebagai sebuah masyarakat yang imani dan menjujung tinggi nilai kemanusiaan. Masyarakat yang bertauhid, egaliter dan berkeadilan.<br /><br />Dalam apaya mewujudkan profil muslim negarawan maka kader KAMMI harus mampu mendorong kearah terciptanya pribadi yang memiliki kesalehan sosial. Kesalehan sosial merupakan modal utama dalam tataran praksisnya (proses implementasinya). Bukankah seorang yang beriman adalah orang yang paling kritis terhadap situasi dan kondisi sosialnya?. Sehingga ia dapat berbuat sesuatu untuk kondisi sosialnya dan berbuat sesuatu untuk mengubah kondsi buruk menjadi kondisi yang kondusif sehingga dapat menjamin kehidupan bersama.<br /><br />Dalam pandangan penulis modal intelektual, kampus dan spiritualitas sosial adalah pilar utama dalam upaya mendorong ke arah profil muslim negarawan. Modal intelektual adalah perangkat keras sebagai salah satu prasyarat untuk mendorong ke arah terwujudnya profil muslim negarawan. Kampus adalah perangkat pendukung dalam menciptakan dan menumbuhkan modal intelektual. Proses di kampus sifatnya temporal atau sementara.<br /><br />Sedangkan spiritualitas sosial adalah kemestian yang harus dimiliki dalam rangka membumikan nilai-nilai ketuhanan dalam suatu masyarakat. Proses yang berlangsung di dalam masyarakat bersifat kontemporer. Oleh karenanya KAMMI sebagai organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatut amal) harus mampu mengkondisikan kadernya untuk memiliki ketiga pilar tersebut. Sebab kalau tidak, maka KAMMI tidak akan mampu melahirkan tokoh yang mengakar. Kemudian lambat laun KAMMI mati secara mengenaskan . Wallahulambishowaab.<br /><br />Penulis beralamat di:<br />http//: aryantoabidin.blogspot.com<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-67400011437183173152008-07-26T20:27:00.003+08:002008-07-26T20:38:13.736+08:00aib kepahlawanan<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5GCQBUEUJNL3aECYuHE1HQOmYIuyoJfaro2LWm4wTwDpVSGd-Loq4F77e15F91tyJjNcddaeHwNxYCkgJA0LPN7sPo1aoh7g3MzdGIkh-UUwNwYgA2ZpBWVkW0Ufh3VADEKLj8OBEGuE/s1600-h/1.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5GCQBUEUJNL3aECYuHE1HQOmYIuyoJfaro2LWm4wTwDpVSGd-Loq4F77e15F91tyJjNcddaeHwNxYCkgJA0LPN7sPo1aoh7g3MzdGIkh-UUwNwYgA2ZpBWVkW0Ufh3VADEKLj8OBEGuE/s200/1.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227300613447739826" border="0" /></a>Pernahkah anda melihat orang-orang yang anda anggap hebat, berkat pontensi, tapi kemudian tidak menjadi apa-apa? Atau dengan kata lain, kehidupannya dan prestasi-prestasinya dalam hidup, tidak menunjukan bakat dan pontensi yang sebenarnya ia miliki. Di sekeliling kita banyak orang-orang seperti itu. Mungkin juga saya atau anda. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahuibahwa meraka menyimpan kehebatan yang sangat dahsyat, atau mungkin mereka merasakannya tapi tidak berminat memunculkannya, atau mungkin berminat tapi ia kalah dengan godaan untuk menjadi “orang biasa” karena menjadi orang biasa membuat hidup lebih santai, renatif tanpa beban, tanpa sorotan, tanpa stres, tanpa depresi.<br /><br /></div> Menjadi orang biasa dalam godaan bagi para pahlawan. Inilah yang membuat mata air kecermelangan di dalam dirinya hanya keluar dan kemudian tergenang. Dan dimana pun ada genangan air, disitu selalu ada kemungkinan pembusukan. Air itu tidak menggelombang, maka tidak ada debur kehebatan didalam dirinya. Air itu tergenang teduh, dan dalam keteduhannya ia tersedot oleh cahaya matahari kehidupan, maka ia mengering dan habis. Atau ia terkotori oleh sampah yang terbuang dalam genangan itu, maka ia mengeruh dan kemudian membusuk.<br /><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />Para pahlawan adalah sungai yang mengalir deras, atau yang menggelombang dahsyat. Semua potensi di dalam dirinya keluar satu demi satu, semua kehebatan di dalam dirinya menggelorah ke permukaan bagai gelombang, semua bakat di dalam dirinya tertiup kencang bagaikan badai. Ia menangkan kehidupan, maka ia mengukir sejarah, sebab sejarah adalah catatan pertualangan hidup. Ia mengejar dan menangkap takdirnya, maka ia mendapatkan mahkota kepahlawanan. Sebab mahkota itu tidak pernah dihadiakan, ia diperoleh karena ia direbut. Sebagai kemerdekaan adalah piala yang direbut oleh bangsa-bangsa yang terjajah, seperti itulah kepahlawanan menjadi mahkota yang dinobatkan kepada para pengejarnya.<br /><br /> Karena itulah kepahlawanan senantiasa menjadi beban yang berat bagi jiwa manusia. Karena itulah tidak banyak mnusia yang bersedia menemuh jalan panjang kepahlawanan. Dan jika ada diantara mereka yang bersedia mungkin dia tidak akan bertahan lama. Lalau berhenti, dan menerima hidupnya yang mungkin hanya ala kadarnya. Itulah sebabnya mengapa pahlawan selalu sedikit. Bukan karena tidak banyak yang bisa menjadi pahlawan. Itu lebih karena orang-orang berbakat itu tidak mau dan tidak bersedia memenuhi syarat-syarat kepahlawanan. Dan itulah yang membuat para pahlawan selalu “menderita” karena beban hidup yang banyak ini akhirnya hanya dipikul oleh sedikit orang. Hidup ini seringkali tampak tidak adil dalam pandangan ini, karena ia mendistribusi beban-bebannya secara tidak merata.<br /><br /> Dulu, Abu Tammam, sang penyair hikmah dari tanah Arab. Pernah mengatakan: “Tidak ada aib yang kutemukan dalam diri manusia, melebihi aib orang-orang yang sanggup menjadi sempurna, namun tidak menjadi sempurna.” *<br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-66290052510483161052008-07-26T20:23:00.002+08:002008-07-26T20:27:03.945+08:00madrasah kastrat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglA-WLTSAa_h7jwWjtoP9-dK4GSjK3NtPUlww-ZvCLvgveVaZbL0EKkV_JPrdHNDLl09aWRW2p3gZRauHO_BlYR77u3OEV-SZ05uItH3V8mVg7Pjrwnj-YYASKga7eDWmw299cWyLBIfM/s1600-h/markaz.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglA-WLTSAa_h7jwWjtoP9-dK4GSjK3NtPUlww-ZvCLvgveVaZbL0EKkV_JPrdHNDLl09aWRW2p3gZRauHO_BlYR77u3OEV-SZ05uItH3V8mVg7Pjrwnj-YYASKga7eDWmw299cWyLBIfM/s400/markaz.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227297659217622930" border="0" /></a><br /><br /><div class="fullpost"><br /><br /><br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3447110582318237229.post-46188257735932005712008-07-18T19:17:00.001+08:002008-07-18T19:21:42.767+08:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVO4gLd5LeWvzLFc6QAGYpEVATbuX_Z4UQqX9BuA2uIXV2QvppAPvCMW-0h0yQ-jdUODBmy_e8jzgg6oiGYxTd1BbbGA8PXnKp674q6zdvwN7a-B9S2FWsSpASNchoif8_ySzklIiEsU/s1600-h/keucil.bmp"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVO4gLd5LeWvzLFc6QAGYpEVATbuX_Z4UQqX9BuA2uIXV2QvppAPvCMW-0h0yQ-jdUODBmy_e8jzgg6oiGYxTd1BbbGA8PXnKp674q6zdvwN7a-B9S2FWsSpASNchoif8_ySzklIiEsU/s400/keucil.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5224312505523772114" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Press release aksi malang butuh pemimpin baru</span><br /><br />Salah satu cara yang paling sederhana yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk memilih pemimpinnya sendiri secara langsung adalah dengan memperhatikan rekam jejak para calon yang akan bersaing sebagai kontestan pilkada. Maksudnya disini adalah, masyarakat harus jeli dan teliti dalam melihat kemampuan dan kejujuran para calon yang akan maju. Kita harus memperhatikan kiprah mereka selama ini dalam berkarya, apakah ada hal-hal yang jelek atau banyak hal yang bagus yang telah mereka hasilkan dalam menjalankan tugasnya. Tak terkecuali juga kepada walikota yang memimpin kita pada saat ini pun kita juga harus kritis. Hal ini dimaksudkan agar pilihan kita tidak hanya terjebak pada dominasi factor popularitas akan tapi menepikan aspek lain yang lebih utama.<br /><br />Oleh karena itu, agar dalam momen pilkada ini kita sebagai masyarakat malang benar-benar bisa mendapatkan sosok pemimpin yang memiliki kriteria paling tepat dalam memimpin kota malang, kita harus memilih pemimpin yang telah teruji kemampuan dan kejujurannya dalam berkarya selama ini.Oleh karena itu, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kota malang , maka kami dari kesatuan Aksi Mahasiswa Muaslim Indonesia (KAMMI) daerah malang menyatakan sikap.<br /><br />1. Calon wallikota incumbent telah terbukti gagal dalam memimpin kota malang<br /><br />2. Menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Malang untuk menjadikan pilkada kota Madang sebagai momentum perubahan dan perbaiakn kota menjadi lebih baik<br /><br />3. Menghimbau kepada seluruh masyrakat kota Malang agar tidak memilih calon walikota yang telah terbukti gagal<br /><br />Dan akhir kata, kami ucapkan selamat menentukan pemimpinnya sendiri bagi masyarakat kota Malang. Perubahan dan perbaikan kota kita ini kearah yang lebih baik berada di tangan kita sendiri. wassalam<br /></div><div style="text-align: justify;" class="fullpost"><br />Malang, 19 Juli 2008<br />Ketua KAMMI Daerah Malang<br />ttd<br /><br /> Abdul Aziz Nasruddin<br /><br /><br /></div>kammi brawijayahttp://www.blogger.com/profile/13835003573664318604noreply@blogger.com0