Sunday, April 5, 2009

Golput : Capek Deh!!!!

Pemilu tinggal beberapa hari lagi. Sebuah pesta Demokrasi sebentar lagi akan digelar, akan dilaksanakan secara nasional. Otomatis, Pesta yang satu ini akan menjadi sebuah pesta yang sangat fenomenal karena akan menentukan arah sejarah bangsa ke depan. Siapa saja yang akan terpilih tentu akan menentukan arah bangsa ini dan juga menjadi salah satu pengukir sejarah bangsa ini. Namun bukan hanya yang terpilih, namun yang memilih juga menjadi salah satu penentu siapa yang akan terpilih nanti. Karenanya para calon berlomba2 untuk merebut hati sang pemilih sehingga bisa memilih dia, baik dengan cara yang baik hingga cara yang bisa dibilang "tidak berpendidikan".

Namun ada satu fenomena klasik yang memang sampai sekarang masih menjadi isu yang panas, apalagi menjelang pemilu. Apa itu???ya tentu saja GOLPUT!!! hal ini yang sampau sekarang masih terjadi bahkan semakin memanas pembahasannya sejak munculnya fatwa "kontroversial" MUI dengan HARAM GOLPUTnya.



Masalah Golput ini memang menjadi pembahasan yang menarik. Dari salah satu blog yang pernah ane baca menyatakan bahwa sejarah golput ini berawal dari : "33 tahun silam, 3 Juni 1971, di Gedung Balai Budaya Jakarta tampak penuh dengan pengunjung. Tepat sebulan sebelum pemilu 1971 saat itu. Selang beberapa menit kemudian ruangan hening ketika Arief Budiman yang didampingi aktivis mahasiswa dan pemuda lainnya dengan lantang memproklamirkan sebuah gerakan moral sebagai sebuah tindakan protes mereka terhadap sistem yang ada saat itu. Gerakan moral itu mereka namakan dengan “Golongan Putih (Golput)”. Meski setelah itu 34 eksponen Golput ditahan penguasa, tapi wacana ini sudah menjadi isu yang terus dan terus bergulir hingga sekarang. Dan, menjelang hajatan akbar pemilu 2004 pun, isu ini tetap panas untuk dibicarakan."

Kejadian puluhan tahun silam dipandang oleh banyak pengamat sebagai cikal bakal lahirnya gerakan golput yang intelektual. Hal ini didasarkan karena pada tahun 1955 pun Golput sudah muncul dalam ajang pemilu pertama negara ini saat itu, akan tetapi (konon) saat itu Golput lebih diartikan sebagai ketidaktahuan masyarakat tentang pemilu. Maka banyak diantara mereka yang tidak menggunakan hak politisnya saat itu. Dan, dari situlah angka Golput muncul. Namun sekarang tidak tepat jika dikatakan orang yang golput sebagai ketidaktahuan masyarakat akan pemilu, karena bisa jadi mereka paham dengan pemilu yang ada.

Kalo menurut ane setidaknya ada beberapa hal mengapa masyarakat golput diluar kesalahan administrasi :
1. Masyarakat memang tidak mengerti dengan pemilu (politik)
sehingga mereka lebih memilih tidak memberikan hak suarannya.
2. Masyarakat mengerti tentang pemilu namun sudah apatis
hal ini bisa terjadi dengan sebab yang banyak juga. bisa jadi mereka udah bosan dibohongi dengan janji2 palsu para calon pemimpin, mereka tidak merasakan manfaat dari menmilih melalui pemilu ataupun segudang alasan yang lain. Jadi bisa dikatakan kepragmatisan mereka menjadikan mereka apatis.
3. Mereka mempunyai ideologi lain yang menjadikan mereka tidak mau berpartisipasi dalam pemilihan ini (PEMILU)
kalo yang ini mereka tidak memilih karena mereka meyakini demokrasi adalah sistem kuffar sehingga haram untuk berpartisipasi dalam demokrasi termasuk pemilu.

sebenarnya sebab2 di atas tidak bisa mewakili sebab2 masyarakat GOLPUT. Namun yang perlu diketahui bahwa apapun alasan mereka untuk golput, maka tetap saja golput tidak bisa dijadikaan sebagai sebuah solusi permasalahan yang ada di Negeri ini.

Dan sangat berbahaya tatkala memang mereka memilih golput, apalagi bagi umat muslimin. Yang perlu diketahui bahwa sekarang umat islam lagi berperang ideologi dengan orang2 kafir termasuk dalam menduduki parlemen. Bisa kita bayangkan jika ternyata yang menduduki adalah orang2 kafir dan dholim, maka bisa dipastikan mereka akan melakukan hal2 yang tidak diinginkan. Termasuk dengan golput malah memberi peluang kepada mereka (orang-orang kafir dan dholim) untuk menduduki parlemen yang mana sebagai lembaga yang memberi keputusan tertinggi. Mari kita kembali sejenak kepada ayat Al-Quran :
"tidak akan rela kepada kamu orang2 yahudi dan nashara sehingga kamu mengikuti agama mereka ...."

Dari ayat diatas bisa diambil pelajran bahwa mereka tidak akan rela hinnga kita mengikuti mereka. Lalu, apakah kita mau????

semoga ini bisa menjadi sedikit penyadaran dan pencerahan. Wallahu`alam bissowab

1 comment:

KAMMI UNISMA said...

Asw salam dari saudara baru anda KAMMI UNISMA. tukaran link ya; http://www.kammiunisma.blogspot.com

kunjungi rumah baru kami ya...